Dianggap Lakukan Penelantaran Lahan di Morowali, PT. Vale Jadi Sorotan

  • Whatsapp

MOROWALI,Brita.id– Ketua Forum Rakyak Bersatu (FORBES) Morowali, Abd. Jamil melakukan seruan aksi terkait dugaan penelantaran lahan yang dilakukan PT. Vale Indonesia (INCO) di Kecamatan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah.

Menurut Jamil, hal itu sangat disayangkan, mengingat potensi sumberdaya alam di kawasan yang terletak di blok Bahodopi itu telah dikuasai perusahaan tersebut sejak puluhan tahun silam.

Sementara itu, Bendahara Umum HIPMI Morowali, Niswanto Rachman mendukung sikap FORBES Morowali.

“Ketua Forbes sangat benar soal penelantaran lahan. Penandatangan kontrak karya PT. Vale Indonesia (INCO) 50 tahun lalu, kini mengisahkan duka bagi rakyat lingkar tambang,” tegasnya.

Menurutnya jika lahan tersebut diolah, selama kurun waktu 50 tahun, jelas memberikan dampak ekonomi signifikan bagi rakyat lingkar tambang.

Janji pembangunan pabrik pengolahan nikel selama ini, menurutnya, hanya dijadikan senjata untuk meredam kemarahan masyarakat.

Niswanto berharap, pemerintah pusat segera mengambil langkah tegas dengan melakukan renegosiasi kontrak karya dengan menciutkan lahan PT. VALE INDONESI (INCO). Sehingga lahan yang diterlantarkan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat atau pihak lainnya.

Dalam kesempatan itu, Niswanto juga menyoroti
jika pembangun smelter PT Vale di wilayah lain, yakni Bungku Pesisir. Menurutnya hal itu merugikan masyarakat lingkar tambang.

“Jika smelternya dibangun di wilayah lain, jauh dari lokasi pengambilan bahan baku, jelas itu merugikan masyarakat di sekitar lokasi pengambilan bahan baku, sebab warga tidak akan maksimal merasakan dampak ekonomi keberadaan tambang. Ini tidak ada bedanya ketika material ore diangkut ke sorowako, sama saja kan. Buat kami ada dugaan bahwa lahan PT. Vale Indonesia di wilayah Blok Bahodopi dijadikan dagangan dibursa saham, artinya apa, tanpa kita sadari rakyat lingkar tambang telah digadaikan untuk kepentingan perusahaan, dan masyarakat hanya dapat janji,” jelasnya.

Sementara itu belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan pihak PT Vale Indonesia kepada wartawan terkait persoalan itu.(adi/jir)

Related posts