PALU, Brita.id- Pedagang yang berjualan di dalam area Pasar Inpres Manonda Palu Barat, Sulawesi Tengah meminta pemerintah Kota Palu segera menertibkan pedagang yang masih menggelar barang dagangannya di bahu jalan lingkar pasar.
Para pedagang mengaku, selain menimbulkan kemacetan, aktivitas berjualan pedagang di bahu jalan lingkar Pasar Manonda Palu, juga membunuh usaha mereka yang berjualan di dalam lapak pasar. Dimana sangat sedikit pengunjung yang masuk ke dalam area pasar, mereka lebih memilih berbelanja di luar pasar.
“Pascagempa 28 September 2018 silam, kami juga sempat berjualan di bahu jalan lingkar pasar, namun kami pindah ke dalam area pasar setelah mendapat arahan pemerintah, sekarang pedagang lain seakan dibiarkan berjualan di luar pasar, ini sangat tidak adil,” kata Hendra (27), salah seorang pedagang, Selasa (14/5).
Sebagai wujud kekesalan, para pedagangpun meluapkan protesnya melalui tulisan yang ditempel di beberapa sudut pasar. Pantauan Brita.id, hingga Selasa Sore, beberapa pedagang masih berjualan di bahu jalan lingkar pasar.
Sementara Walikota Palu, Hidayat mengatakan telah membentuk tim untuk penertiban pedagang yang masih berjualan di bahu jalan lingkar pasar.
“Tim sudah kami bentuk, Pol PP akan segera bertindak, kami juga sudah mendirikan tiga pos jaga di Pasar Inpres Manonda Palu,” tegas Hidayat.
Dirinya menambahkan, sebelumnya Pemerintah Kota Palu juga telah mengamini beberapa permintaan pedagang, diantaranya pembangunan lapak dan penambahan instalasi listrik, namun masih ada juga pedagang yang enggan masuk untuk berjualan di dalam area pasar.
“Dulu alasannya susah listrik, sekarang sudah kami tambahkan, sebenarnya tidak ada lagi alasan untuk berjualan di luar area pasar,” tutur Hidayat.
Sebelumnya Pemkot Palu mengundang beberapa pihak terkait untuk membahas persoalan ini, diantaranya Satuan Pol PP Kota Palu.(jir)