MOROWALI,Brita.id– Wakil Bupati Morowali, H Najamudin menyebut Kecamatan Bahodopi, menjadi satu-satunya kecamatan di Sulawesi Tengah dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat.
Hal itu disampaikan saat meresmikan kantor Satu Atap Desa Padabaho dan BPD (Badan Pengawas Desa) Padabaho, yang dananya bersumber dari CSR PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Minggu (2/10/2022).
Bagi H Najamudin, meningkatnya perekonomian masyarakat di Bahodopi, disebabkan hadirnya PT IMIP di wilayah ini. Tentunya, kata dia, dengan hadirnya industri ini, telah banyak masyarakat dari berbagai penjuru negeri hadir di wilayah tersebut.
“Peluang yang seperti ini, yang betul-betul harus kita manfaatkan. Tidak boleh lagi cara kerja kita seperti dulu, biasa-biasa saja. Karena hal-hal seperti itu yang menjadi sebuah kesalahan di daerah-daerah yang sedang berkembang. Kita tidak komitmen dan kita tidak konsekuen terhadap kemajuan-kemajuan itu,” tegas orang nomor dua di Morowali itu.
Wilayah yang berkembang atau maju, kata Najamudin, pelayanan terhadap masyarakat akan berbeda dengan wilayah-wilayah yang perkembangannya sangat lambat. Olehnya itu, daerah membutuhkan fasilitas penunjang yang dapat mendukung pelayanan terhadap masyarakat.
“Kita juga sangat mengapresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang terus berkomitmen mendukung program-program pemerintah,” katanya.
Untuk diketahui, dari data Badan Pusat Statistik Kabupaten Morowali, tahun 2022, Laju pertumbuhan PDRB Morowali, atas dasar harga konstan 2010, menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah (2017–2021), Morowali terus mengalami peningkatan.
Tahun 2017 dengan angka 14,08 persen, 2018 112,20 persen, 2019 20,26 persen, 2020 28,51 persen, dan tahun 2021 angkanya naik menjadi 25,31 persen. Berbeda dengan daerah lainnya seperti Morowali Utara, 2017 6,02 persen, 2018 16,92 persen, 2019 5,18 persen, 2020 -0,23 persen, dan tahun 2021 10,47 persen.
Untuk Kota Palu sendiri, 2017 PDRB-nya berada di angka 5,53 persen, 2018 5,00 persen, 2019 5,65 persen, 2020 -4,43 persen, dan tahun 2021 5,97 persen. (**/jir)