BRITA.ID,Morowali– Proyek pembangunan groundbreaking PT Vale Indonesia di wilayah sambalagi dan bahomoteve kabupaten Morowali, diklaim akan menggunakan tekhnologi yang canggih dalam pengolahan limbahnya, sehingga mengurangi kadar karbon yang berbahaya.
“Kami bekerjasama dengan PT Shinghai Tiongkok, akan menggunakan alat atau tehnologi yang canggih untuk mengurangi kadar karbon, sehingga tehnologi ini dianggap ramah untuk lingkungan,” ujar Febriani Edi.
Pembangunan ini sendiri memakan biaya sebesar, Rp37,5 triliun, dan rencananya akan menyerap tenaga kerja lokal sekitar 12 hingga 15 ribu orang.
Kegiatan grounbreaking ini juga dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Sutarto, menurutnya dengan adanya grounbreaking bertambah lagi satu kawasan ekonomi khusus yang bisa mensejahterakan masyarakat khususnya Morowali.
Untuk proyek ini, PT Cale Indonesia dan PT Shinghai bekerjasama membentuk PT BNSI atau Bahodopi Nickel Smelting indonesia, yang akan mengelola dua lokasi yakni Sambalagi dan Bahomoteve.(R Muhlis/jir)