MOROWALI,Brita.id– Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, bekerja sama dengan Pengurus Besar (PB) Alkhairaat Kota Palu dan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), membangun pondok pesantren modern di Kecamatan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (21/8/2022).
Pondok pesantren (Ponpes) itu digadang-gadang sebagai pesantren modern terbesar di Sulawesi.
Lokasi pembangunan ponpes itu dibangun di atas lahan 10,3 hektare yang berasal dari wakaf Pemerintah Desa Bahomakmur, Kecamatan Bahodopi.
Ketua Umum PB Al-Khairaat, Habib Ali Bin Muhammad Aljufri berharap, kehadiran ponpes Nurul Khairaat kelak tidak hanya melahirkan orang-orang yang berilmu, tetapi yang terpenting berahlak mulia.
“Kita memerlukan pendidikan. Disamping kita membangun fisik untuk kemajuan, kita juga membangun jiwa dan rohani. Apa yang akan kita buat ini (pembangunan Ponpes Nurul Khairaat), bukan untuk generasi yang sekarang ini, tetapi mereka, generasi dimasa yang akan datang,” kata Habib Ali Bin Muhammad Aljufri.
Di tempat yang sama, Bupati Morowali, Taslim dalam sambutannya mengatakan, pembangunan ponpes ini akan menjadi satu wadah pendidikan yang mampu menjawab tantangan hari ini. Baginya, hal ini menunjukkan sebuah peradaban besar, yang akan menjadi penyeimbang dari teknologi yang ada saat ini. Ponpes ini juga, kata Taslim, akan menyiapkan sumber daya manusia yang lebih baik lagi ke depan.
“Ini tanggung jawab besar kita. Kita sangat kekurangan sarana dan prasarana pendidikan. Pembangunan pesantren ini, akan menjadi salah satu wadah yang bisa dimanfaatkan oleh anak-anak di Morowali secara umum, khususnya di Bahodopi. Sehingga sangat diharapkan dukungan dari semua pihak untuk mengambil bagian dalam proses pembangunan pondok pesantren ini,” jelas Taslim.
Sementara, Direktur Operasional PT IMIP, Irsan Widjaja mengatakan, PT IMIP melihat ponpes ini nantinya akan memberikan kontribusi pada percepatan penyiapan sumber daya yang tangguh di Kabupaten Morowali.
“Kehadiran PT IMIP dalam proses pembangunan ponpes ini melengkapi komitmen PT IMIP untuk turut serta dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia di Morowali. Perusahaan meyakini bahwa, kekuatan banyak tangan akan membuat segala sesuatunya terasa ringan,” kata Irsan Widjaja.
Hadir dalam acara peletakan batu pertama pembangunan ponpes Nurul Khairaat itu, Bupati Morowali, Taslim, beserta jajaran Forkopimda Morowali, Ketua Umum PB Al Khairaat, Habib Ali Bin Muhammad Aljufri, Direktur Operasional PT IMIP, Irsan Widjaja, Ketua Senat Universitas Alkhairaat Palu, Dr Aris Aksara, Forkopimcam Bahodopi, para kepala desa se-Kecamatan Bahodopi, serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kecamatan Bahodopi.
Pembangunan ponpes modern Nurul khairaat, rencananya akan menggunakan anggaran sebesar Rp 108 miliar yang berasal dari APBD Kabupaten Morowali, dana CSR PT IMIP, serta donasi dari para donatur. Ditargetkan, pembangunan ponpes itu akan memakan waktu selama 3 tahun. (**/jir)