PALU, Brita.id- Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Palu, menggelar diskusi rencana dan strategi pengelolaan tata ruang dan kawasan pesisir Teluk Palu, pascagempa bumi dan tsunami, 28 September 2018 silam.
Diskusi yang dikemas dalam forum libu todea, Sabtu, (25/5/2019) di salah satu Warkop di Jalan Juanda, Palu Timur ini, dihadiri sejumlah pakar dari Universitas Tadulako (Untad), IAIN Palu, aktivis lingkungan, akademisi, perwakilan legislatif, dan masyarakat.
Dalam diskusi ini beberapa pihak menyatakan dukungan dalam rencana pembangunan tanggul, namun adapula pihak yang memberikan gagasan lain soal tata ruang di sekitar Teluk Palu pascabencana.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam tata ruang pengelolaan Teluk Palu pascagempa bumi dan tsunami,” ungkap Koordinator Libu Todea, Adha Nadjemuddin.
Adha menyatakan, sejumlah gagasan penting lahir dari perbedaan cara pandang tata ruang Teluk Palu dalam diskusi ini.
Dimana ide-ide cerdas dari masyarakat, akademisi dan pakar, dapat menjadi rujukan dalam pembangunan kawasan Teluk Palu.
“Kami beranggapan kegiatan seperti ini dapat terus digelar, aspirasi masyarakat dapat terserap dalam setiap rencana pembangunan wilayah ini,” ungkap Adha, yang juga wartawan senior di Sulteng.(ron)