MORUT,Brita.id– Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Mori Utara Satu Atap, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Nirwan Pesoa beberkan dugaan proyek fiktif rehab ruang sekolah.
Menurutnya, rehab ruang belajar Tahun 2020, senilai Rp100 juta hingga kini belum dikerjakan. Padahal dari informasi yang mereka terima, pembayarannya sudah menyentuh angka 30 persen.
“Kami juga belum mengetahui kontraktor yang menangani proyek rehab sekolah kami,” kata Nirwan melalui telepon, Selasa (27/4/2021).
Menurutnya, pekan lalu, pihak Inspektorat Morowali Utara datang untuk memeriksa perkembangan rehab bangunan tersebut dan menemui bangunan belum dikerjakan.
Bahkan sebagai Kepala Sekolah, Nirwan mengaku telah membuat pernyataan tertulis terkait kejadian itu.
Berdasarkan data yang ada di LPSE Kabupaten Morowali Utara, pekerjaan rehab sekolah SMP Negeri 3 Mori Utara Satu Atap dengan pagu Rp100 juta dari APBDP Tahun 2020, dimenangkan oleh CV. Arga Putra yang beralamat di Desa Koromatantu, Kecamatan Petasia Kabupaten Morowali Utara dengan nilai penawaran Rp. 99.783.162,95.
Inspektur inspektorat Morowali Utara, Frits Sam Purnama Kandori yang dihubungi membenarkan adanya temuan proyek pembangunan SMP negeri itu.
“Telah dibayarkan 30 persen, sekarang masih pendalaman kasus dan baru tadi dilakukan gelar temuan dengan Dinas Pendidikan, tidak ada pekerjaan, sehingga pihak ke Tiga harus bertanggungjawab,” ungkap Frits Sam Purnama Kandori melalui pesan singkat.
Sementara PLT Kepala Dinas Pendidikan Morowali Utara, Moh. Yamin Abdul Samad mengatakan pengerjaan proyek rehab itu terkendala pada minimnya anggaran yang digelontorkan, yakni hanya Rp100 juta.
“Betul hanya dikasih anggaran 100 juta mana cukup rehab berat, makanya nanti tahun ini baru ditambah anggarannya. Bangunannya memang sangat memprihatinkan, ada saya simpan fotonya,” tulis Moh. Yamin via pesan singkat, Selasa (27/4/2021).
Sementara Kasat Reskrim Polres Morowali Utara, Iptu La Sida menegaskan, pihaknya akan segera menyelidiki dugaan proyek fiktif rehab SMP Negeri 3 Mori.
“Kami belum tangani kasusnya, nanti kami lidik dulu. Namun Ngga bisa memastikan waktu. Kami juga sedang menangani kasus lainnya, tetapi langkah awal kita akan melakukan penyelidikan” kata IPDA Lasida melalui pesan singkatnya.
Pihak pengelola SMP Negeri 3 Mori Utara berharap, rehab itu dapat segera dilaksanakan, mengingat keberadaan ruang belajar itu sangat dibutuh oleh puluhan pelajar yang tengah menimbah ilmu di sekolah tersebut.
“Kemarin kami hanya memakai ruang perumahan, jadi ruangan yang akan direhab adalah satu ruangan yang menjadi harapan kita, tetapi tidak dikerjakan. Kami dapat bantuan dan terealisasi tahun 2020 tapi tidak dikerjakan,” tutur Nirwan.(hnd/adi/jir)