PALU,Brita.id- Aliansi Pemuda Kota Palu melakukan aksi unjuk rasa di halaman Sekretariat Partai Golkar Provinsi Sulawesi Tengah, Jalan Moh. Yamin, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Kamis pagi (13/6/2019).
Koordinator aksi, Fahri Al Gifari meneriakan berbagai tuntutan terkait transparansi penggunaan dana di tubuh Partai Golkar dalam prosesi Pemilu 2019.
Diantaranya soal distribusi saksi ke TPS yang dinilai fiktif, dan dana saksi dari DPRD Kota Palu ke Partai Golkar senilai Rp75 juta yang tidak dipertanggung jawabkan secara rasional.
“Kami meminta transparansi dari unsur Pimpinan Partai Golkar,” tegas Fahri.
Setelah beberapa saat menyampaikan orasi, para pengunjuk rasa ditemui langsung oleh Sekretaris Partai Golkar Sulteng, Amran Bakir Nai.
Di hadapan massa aksi, Amran berjanji akan menyampaikan tuntutan pengunjuk rasa ke rapat internal Partai Golkar.
“Saya merekam dengan baik seluruh keluhan dan tuntutan ini, saya akan bahas di rapat internal partai,” ungkap Amran.
Amran menjelaskan, jelang pemungutan suara Pemilu 2019, pihaknya telah menyiapkan dana saksi yang berasal dari sumbangan beberapa Caleg Golkar sesuai dengan kesepakatan dan dana dari Golkar Sulteng ke DPD Golkar Kota Palu Rp162 juta.
Dana tersebut diperuntukan kepada saksi yang di tempatkan di 1.075 TPS dengan rincian Rp200 ribu per saksi.
“Dananya sudah disalurkan dari Golkar Provinsi ke Golkar Kota Palu,” ungkapnya.
Soal pertanggung jawaban dalam penggunaan dana tersebut, kata Amran akan dilakukan mediasi. Dirinya enggan berkometar saat ditanya sanksi yang akan diberikan partai jika terbukti terjadi penyalagunaan dana.
“Ada metode-metode yang harus kita jalankan, tidak langsung ke proses hukum,” ungkapnya.
Selain itu, Amran juga berharap aksi unjuk rasa yang melibatkan puluhan massa itu tidak ditunggangi oknum lain, apalagi yang berasal dari luar kepengurusan Golkar.
“Ya, kalau ada oknum dari luar Partai Golkar yang ikut campur urusan rumah tangga kita, jelas itu tidak enak,” tegasnya.(jir)