Palu,- Sebanyak 400 orang pegawai honorer di RSU Anutapura, Kota Palu, dirumahkan oleh pihak manajemen rumah sakit Pascabecana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi.
Hal ini dilakukan terkait pendapatan rumah sakit yang mengalami penurunan signifikan pasca bencana. Jika sebelumnya, RSU Anutapura Palu, dalam sebulan menghasilkan Rp 10 hingga 12 milyar, kini hanya sekitar Rp 1 Milyar.
Hal ini menyebabkan pihak RSU Anutapura Palu, tidak dapat lagi memenuhi gaji ratusan pegawai honorer yang selama ini diambil dari penghasilan rumah sakit.
“Gaji pegawai honorer murni dari penghasilan rumah sakit, tidak ada yang berasal dari pemerintah, mustahil kami dapat mempertahankan pegawai honorer jika penghasilan rumah sakit menurun drastis, seperti saat ini, ini sangat menyakitkan bagi kami, ” tegas Wakil Direktur Pelayanan RS Anutapura Palu, drg Herry Mulyadi, Selasa (29/1).
Sebelum merumahkan 400 pegawai yang 195 diantaranya merupakan tenaga kebidanan dan keperawatan tersebut, pihak manajemen RS Anutapura Palu terlebih dahulu melakukan rapat pertemuan bersama ratusan pegawai honorer yang akan dirumahkan, dan menyelesaikan tunggakan gaji mereka.
“Hal ini tidak dilakukan sepihak. Sebelumnya, kami telah mengundang dan rapat bersama honorer yang akan dirumahkan, ” tutur Herry.
Adapaun kriteria pegawai honorer yang hingga kini masih dipertahankan, salah satunya pegawai yang tetap menjalankan tugasnya pasca gempa bermagnetudo 7,4 pada 28 Sptember 2018 silam.
Pihak manajemen rumah sakit berkomitmen akan memanggil kembali rarusan pegawai honorer yang dirumahkan, jika kondisi rumah sakit telah kembali normal.
Sebelumnya, salah satu gedung perawatan utama RSU Anutapura Palu yang menghadap ke arah Jalan Tolambu juga ikut ambruk akibat gempa.(JR/HR)