PALU,Brita id – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, bersama Wakil Gubernur dr. Reny Lamadjido, memimpin rapat penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030 di Kantor Gubernur Sulteng, Rabu (12/3/2025).
Fokus utama dalam RPJMD ini adalah pengentasan kemiskinan dan stabilisasi harga pangan di seluruh wilayah Sulteng.
Anwar Hafid menyoroti kesenjangan harga bahan pokok antara daerah perkotaan dan pedesaan, terutama di wilayah kepulauan seperti Banggai Laut dan Tojo Una-Una.
Untuk mengatasi hal ini, ia mengusulkan mekanisme subsidi distribusi guna menekan disparitas harga dan menekan laju inflasi.
“Kami ingin mencari solusi agar harga bahan pokok stabil dan merata di seluruh Sulawesi Tengah,” tegas Anwar Hafid.
Selain itu, strategi pengentasan kemiskinan juga menjadi perhatian utama. Anwar menekankan pentingnya pendekatan baru yang lebih berkelanjutan dibandingkan sekadar bantuan sembako. Ia mengusulkan skema pendampingan langsung oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terhadap kelompok masyarakat miskin agar mereka bisa mandiri secara ekonomi dalam lima tahun.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan bantuan sembako. Harus ada pendampingan dan penciptaan lapangan kerja,” katanya.
Sebagai bagian dari strategi ini, Pemprov Sulteng juga akan merevitalisasi rumah tidak layak huni melalui program “Aladdin” (Atap, Lantai, Dinding). Konsep ini pernah diterapkan Anwar Hafid saat menjabat sebagai bupati dan dinilai efektif meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk menekan fluktuasi harga pangan, Pemprov Sulteng juga berencana membangun gudang penyimpanan atau cold storage di setiap desa dengan memanfaatkan dana desa.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulteng, Rony Hartawan, menekankan bahwa konsumsi masyarakat yang mencapai 57,3 persen dari perekonomian daerah harus dikelola dengan baik melalui peningkatan produktivitas dan penguatan ketahanan pangan.
Sementara itu, Kepala Bappeda Sulteng, Dr. Insinyur Christina Sandra Terondo, menegaskan bahwa program “Berani Sejahtera” yang diusung Pemprov selaras dengan visi nasional Presiden Prabowo dan berfokus pada transformasi sosial, ekonomi, serta tata kelola pemerintahan.
Dengan strategi baru ini, Pemprov Sulteng optimistis dapat menekan angka kemiskinan serta memastikan harga bahan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat.(res/jir)