PALU,Brita.id– Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Sulawesi Tengah menjalin kerja sama dengan organisasi masyarakat sipil Berdaya Bareng untuk meningkatkan literasi digital bagi aparatur sipil negara (ASN), penyandang disabilitas, dan kelompok marginal. Kesepakatan ini tercapai dalam pertemuan yang digelar di Palu, Kamis (14/11).
Program yang diinisiasi meliputi pelatihan intensif tentang literasi digital, keamanan siber, penggunaan aplikasi, serta keterampilan teknis yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan keterlibatan sosial peserta.
Kepala Diskominfosantik Sulteng, Sudaryano Lamangkona, menegaskan pentingnya inklusivitas dalam akses teknologi.
“Semua orang, termasuk penyandang disabilitas dan kelompok marginal, berhak mendapatkan akses teknologi informasi. Kerja sama ini menjadi jembatan bagi mereka untuk memanfaatkan teknologi secara optimal,” ujar Sudaryano.
Program ini juga mencakup edukasi potensi ekonomi digital, seperti penggunaan media sosial untuk usaha kecil dan pengelolaan bisnis berbasis digital. Perwakilan Berdaya Bareng, Suci, menyatakan kebanggaannya atas kolaborasi ini.
“Kami berharap pelatihan ini dapat membantu peserta meraih kemandirian di dunia digital dan membuka peluang baru,” kata Suci.
Kerja sama ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Roa Jaga Roa Palu, komunitas teknologi, perguruan tinggi, dan pelaku usaha lokal.
Saat ini, Berdaya Bareng tengah melaksanakan pelatihan lima hari bagi ASN dan pelaku usaha di Palu, yang akan dilanjutkan dengan pelatihan bersama Diskominfosantik dan BPSDMP Komdigi Wilayah Manado.
Sudaryano berharap program ini dapat meningkatkan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Sulawesi Tengah.
“Kolaborasi ini harus terus berlanjut untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif,” tutupnya.(pipin/jir)