Pejuang Pendidikan Berseragam Coklat di Pulau Lutungan

  • Whatsapp
TAMPAK sejumlah anak di Pulau Lutungan, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah mengikuti bimbingan belajar bersama Kapolsek Baolan, Iptu Siswanto.(foto:ist/brita.id)

SENYUM ceria terlihat jelas di wajah belasan anak Pulau Lutungan, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah saat rombongan guru berseragam coklat datang menghampiri mereka, Selasa (4/8/2020).

Laporan: BAYU

Guru berseragam coklat itu adalah Kapolsek Baolan, Iptu Siswanto bersama beberapa anggotanya. Gelar itu diberikan setelah mereka rutin turun ke wilayah itu untuk mengajar beberapa siswa, setelah aktivitas di sekolah ditiadakan akibat Pandemi Covid-19 beberapa bulan terakhir.

Suasana akrab para murid dengan anggota Polri yang melakukan tugas istimewa itu sangat jelas terlihat.

Satu persatu murid mendapat penjelasan soal mata pelajaran yang ada dalam buku bacaan mereka.

Suasana belajar ini menjadi lebih menyenangkan, sebab berlangsung di ruang terbuka, di bawah pepohonan, bibir pantai.

Selain mengemban tugas mengajar, Siswanto juga rutin mengumpulkan buku bacaan dan mengantarkannya kepada anak-anak pulau itu.

TAMPAK sejumlah anak di Pulau Lutungan, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah mengikuti bimbingan belajar bersama Kapolsek Baolan, Iptu Siswanto.(foto:ist/brita.id)
TAMPAK sejumlah anak di Pulau Lutungan, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah mengikuti bimbingan belajar bersama Kapolsek Baolan, Iptu Siswanto.(foto:ist/brita.id)

“Ini tanggung jawab bersama terhadap generasi bangsa. Setiap bulannya buku-buku itu kami perbaharui, agar anak-anak dapat kembali bersemangat dan ceria saat membaca,” tutur Siswanto.

Siswanto mengaku, Ia dan beberapa orang anggotanya, juga tidak bosan menghibur dan memberikan suplemen motivasi untuk menjaga semangat belajar anak-anak yang bermukim di wilayah yang hanya dapat diakses dengan menggunakan kendaraan laut itu.

Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemenbud) Republik Indonesia menututup sementara proses belajar mengajar di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan Pendidikan Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi. Akibatnya, 68,8 juta siswa belajar di rumah dan 4,2 juta guru dan dosen mengajar dari rumah.(**)

Related posts