PALU,Brita.id– Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Ahmad HM Ali mendengarkan langsung keluhan para aktivis mahasiswa se-Sulawesi Tengah terkait persoalan pendidikan yang belum terselesaikan.
Dalam acara “Kongkow Aktivis Bareng Calon Pemimpin Sulawesi Tengah” yang digelar oleh Sinergi Muda Indonesia di Sin Coffe, Jumat (8/11), Ahmad Ali menguraikan berbagai solusinya untuk meningkatkan akses pendidikan di wilayah pelosok dan daerah yang sulit dijangkau.
Aktivis mahasiswa menyoroti berbagai kendala yang dihadapi, termasuk sulitnya akses pendidikan bagi anak-anak di daerah terpencil, ketidakakuratan penyaluran beasiswa, hingga angka putus sekolah yang masih tinggi di Sulteng.
Salah satu mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) Palu, Muhammad Fauzan, mencontohkan situasi di Uwentumbu, di mana sekitar 200 anak terhalang untuk bersekolah saat banjir.
Ahmad Ali merespons dengan mengaku prihatin terhadap kondisi tersebut dan menawarkan solusi konkret.
“Kenapa kita tidak berpikir untuk membangun sekolah di lokasi yang dekat dengan masyarakat? Selain itu, pengadaan bus sekolah dapat menjadi opsi untuk membantu anak-anak,” ujarnya.
Calon gubernur nomor urut 1 ini juga berjanji memperbaiki infrastruktur, terutama akses jalan, agar semua wilayah Sulteng terkoneksi dengan baik.
“Kalau saya dan Abd Karim Al Jufri terpilih, dalam satu tahun jalan-jalan di daerah transmigrasi harus sudah diaspal,” tambahnya.
Komitmen Ahmad Ali dalam bidang pendidikan mendapat apresiasi dari para aktivis mahasiswa.
Selama menjabat sebagai Anggota DPR RI, Ahmad Ali telah menyalurkan beasiswa pribadi kepada ratusan mahasiswa Sulteng hingga ke jenjang pascasarjana.
Dia juga menegaskan keinginannya memanfaatkan APBD untuk meningkatkan pendidikan jika terpilih sebagai gubernur, menganggap pendidikan sebagai investasi sumber daya manusia.
Ahmad Ali juga berencana menyediakan program perlengkapan sekolah gratis guna meringankan beban ekonomi yang membuat banyak anak putus sekolah.
“Masalah pendidikan bukan hanya tanggung jawab bupati atau wali kota. Gubernur sebagai perwakilan pusat harus mampu duduk bersama untuk membahas solusi bagi pendidikan,” katanya.
Dalam visinya, Ahmad Ali juga ingin mendirikan sekolah berbasis kejuruan yang disesuaikan dengan potensi daerah.
“Di wilayah pesisir, kita siapkan sekolah kejuruan perikanan, di daerah dengan potensi gas alam, sekolah kejuruan migas. Harapannya, anak-anak tidak hanya jadi pekerja lapangan tetapi mampu mengelola sumber daya di daerahnya,” pungkas Ahmad Ali yang mengusung tagline BERAMAL.
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng akan dilaksanakan pada 27 November mendatang.(mil/man)