PALU,Brita.id– Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (KPwBI Sulteng) menggelar pelatihan Training of Trainers (ToT) “Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah” bagi 120 guru SD dan SMP di Kota Palu. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat literasi keuangan dan menanamkan pemahaman mendalam tentang pentingnya Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara.
Kegiatan ToT dibuka secara resmi oleh Kepala Perwakilan BI Sulteng, Rony Hartawan, serta dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Hardi, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, Rony menekankan pentingnya peran guru sebagai agen edukasi dalam menanamkan nilai-nilai cinta terhadap Rupiah sejak dini.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin para guru menjadi pelopor edukasi keuangan yang mampu menyebarkan semangat cinta, bangga, dan paham Rupiah kepada generasi muda,” ujar Rony.
Para peserta mendapat pembekalan mengenai ciri keaslian uang Rupiah melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) dan teknik 5J (Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan distaples, Jangan diremas, dan Jangan dibasahi).
Rony juga mendemonstrasikan langsung teknik tersebut yang disambut antusias oleh para guru karena bersifat praktis dan mudah diajarkan di sekolah.
Selain itu, peserta juga diberikan materi tentang peran Bank Indonesia sebagai bank sentral, pentingnya merawat uang Rupiah, edukasi gerakan Peduli Kenali dan Adukan (PeKA), serta pengenalan sistem pembayaran digital melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Rony juga mengajak guru untuk menerapkan metode pembelajaran aktif yang lebih efektif dalam meningkatkan daya ingat siswa.
Ia memaparkan bahwa retensi peserta didik jauh lebih tinggi melalui praktik langsung dan mengajarkan kembali materi, dibandingkan metode pasif seperti ceramah atau membaca.
Bank Indonesia berharap, melalui kegiatan ini, para guru dapat menjadi edukator eksternal yang menyebarkan pemahaman tentang Rupiah secara luas di lingkungan sekolah.(pan/jir)
