PALU,Brita.id– Lomba Perahu Layar Tradisional BERANI RACE yang mendapat dukungan penuh dari bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah, Dr. Anwar Hafid, M.Si dan dr. Reny Lamadjido, M.Kes, berlangsung meriah di Kecamatan Tawaeli, Kota Palu, pada Minggu (1/9/2024).
Acara yang digelar di Pantai Bamba, Kelurahan Panau ini, berhasil menarik perhatian masyarakat setempat. Sejak pagi hari, warga sudah berdatangan ke lokasi perlombaan, bahkan sebelum Anwar Hafid dan Reny Lamadjido tiba.
Antusiasme masyarakat begitu besar, hingga kursi yang disediakan oleh panitia tak mampu menampung jumlah pengunjung.
Ratusan warga yang hadir tak hanya datang untuk menyaksikan perlombaan, tetapi juga untuk melihat langsung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang dikenal dengan tagline “BERANI” (Bersama Anwar – Reny).
Selain itu, para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga turut meramaikan acara dengan membuka lapak di sekitar lokasi lomba.
Ketua Panitia Lomba, Syukur Lembah, dalam sambutannya menjelaskan bahwa lomba perahu layar tradisional ini merupakan tradisi turun-temurun yang sudah lama dijalankan oleh nenek moyang mereka.
Ia mengungkapkan bahwa sebenarnya lomba ini direncanakan akan digelar sejak 2019, namun terhalang oleh berbagai kendala, termasuk tidak tersedianya perahu bagi Anwar Hafid pada waktu itu dan dampak tsunami yang melanda kawasan tersebut.
“Kegiatan ini merupakan budaya nenek moyang kami yang akan terus dilestarikan setiap tahun. Dengan dukungan penuh dari Bapak Anwar dan Ibu Reny, kami akhirnya dapat melanjutkan tradisi ini,” kata Syukur Lembah.
Farhan Rahman, selaku koordinator lomba, menambahkan bahwa perlombaan ini dibagi menjadi dua seri, yaitu Seri A dan Seri B. Seri A dimulai dari Desa Lero dan berakhir di Pantai Bamba, dengan jarak tempuh sekitar 30 km dan diikuti oleh 20 peserta. Sedangkan Seri B, yang menempuh jarak 17 km, dimulai dari Desa Pangga, Kabupaten Donggala, dan diikuti oleh 17 peserta.
Farhan juga menyampaikan apresiasinya kepada Anwar Hafid dan Reny Lamadjido atas dukungan mereka terhadap pelestarian budaya lokal.
“Lomba ini merupakan salah satu bentuk komitmen mereka dalam menjaga tradisi dan kebersamaan masyarakat pesisir,” ujarnya.
Para pemenang lomba dari kedua seri ini akan menerima hadiah menarik. Untuk Seri A, juara pertama memperoleh uang tunai sebesar Rp3.000.000, juara kedua Rp2.500.000, dan juara ketiga Rp1.500.000, serta insentif untuk juara harapan 1 hingga 4. Sementara itu, juara pertama Seri B mendapatkan Rp2.000.000, juara kedua Rp1.500.000, dan juara ketiga Rp1.000.000, dengan insentif serupa bagi juara harapan.
Acara ini juga dimeriahkan dengan hiburan musik, yang semakin menambah semarak suasana di Pantai Bamba. Dengan diadakannya lomba ini, diharapkan tradisi lokal dan kebersamaan masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya masyarakat pesisir, dapat terus terjaga dan berkembang.(**/jir)