Dump Truck Terbalik di Lokasi PETI Poboya, Pengemudi Luka-Luka

  • Whatsapp

PALU,Brita.id– Kecelakaan kerja kembali terjadi di kawasan pertambangan emas tanpa izin (PETI) Poboya, Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.

Satu unit dump truck pengangkut material emas terbalik saat melintasi jalur penanjakan menuju area Vavolapo pada Selasa (9/12) sekitar pukul 09.00 WITA.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, truk tersebut dalam perjalanan menuju titik pengisian material.

Namun saat memasuki tanjakan, pengemudi kehilangan kendali akibat kondisi jalan licin setelah diguyur hujan.

“Saat menanjak, sepertinya kendaraan kehilangan daya cengkeram. Truk mundur lalu terbalik,” ujar sumber media ini.

Akibat insiden tersebut, pengemudi mengalami luka-luka dan langsung dilarikan untuk mendapatkan perawatan medis. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Namun, warga menyebut peristiwa serupa sudah sering terjadi di jalur menuju Vavolapo.

“Tidak meninggal dunia, tapi sopirnya luka. Kejadian seperti ini sudah sering,” kata sumber lainnya.

Rangkaian Kecelakaan di PETI Poboya Terus Berulang

Area PETI Poboya terutama titik Vavolapo dikenal memiliki medan ekstrem. Jalan curam, licin, minim penerangan, serta keberadaan lubang-lubang galian membuat aktivitas penambangan ilegal semakin berisiko.

Pada Oktober lalu, sebuah truk dilaporkan terguling dan terperosok ke dalam bekas lubang galian di lokasi yang sama. Pengemudinya selamat namun mengalami luka ringan.

Selain itu, kecelakaan fatal juga terjadi akibat longsor. Seorang penambang berinisial HR meninggal dunia setelah tertimbun material longsor saat memuat hasil tambang ke dalam truk. Insiden serupa juga menewaskan dua penambang di kawasan “Kijang 30”.

Kecelakaan lalu lintas antartruk pengangkut material pun kerap terjadi. Pada Juni lalu, dua dump truck bertabrakan di area PETI Vatutempa dan menyebabkan kerusakan berat.

Aktivitas Tambang Ilegal Semakin Masif

Hingga kini, diperkirakan sedikitnya 500 truk hilir mudik setiap hari mengangkut material menuju lokasi perendaman emas. Aktivitas tinggi ini memperbesar potensi kecelakaan di kawasan yang tidak memiliki standar keselamatan kerja.

Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Sulteng, Moh Taufik, menilai maraknya kecelakaan menunjukkan lemahnya pengawasan serta masih masifnya praktik pertambangan ilegal di Poboya.(**)

Pos terkait