MOROWALI, Brita.id– Di tengah hiruk-pikuk aktivitas kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) ada satu ruang kecil yang menjadi tempat banyak orang merapikan penampilan dan melepas lelah setelah bekerja.
Sebuah barbershop sederhana bernama King Mbohu. Di balik bisnis yang kini ramai pengunjung itu, berdiri sosok muda penuh semangat bernama Fitri (29).
Fitri tidak pernah menyangka langkah kecil yang ia ambil tiga tahun lalu bersama sang adik, Adrian (26), akan mengantarnya menjadi pengusaha jasa pangkas rambut paling dicari di Keurea.
Pada 2022, sebelum geliat usaha jasa tumbuh pesat seperti sekarang, Fitri melihat peluang kawasan IMIP yang dipadati pekerja ternyata belum memiliki layanan barbershop yang memadai.
“Waktu itu masih sangat sedikit, hampir tidak ada tempat pangkas rambut di sekitar sini. Padahal karyawan banyak sekali,” kenangnya.
Adrian, yang sudah lebih dulu mengantongi sertifikat kapster profesional, langsung menyambut ide itu.
Dengan alat seadanya dan ruang kecil di dekat permukiman karyawan, mereka membuka King Mbohu. Nama yang terdengar unik itu ternyata membawa keberuntungan.
Tiga tahun berjalan, usaha tersebut berkembang jauh melampaui bayangan awal. King Mbohu kini mampu melayani 30 hingga 50 pelanggan setiap hari, kebanyakan karyawan perusahaan di kawasan industri, termasuk tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Tarif layanan pun makin bervariasi, mulai Rp60 ribu hingga Rp100 ribu, seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan dan penambahan fasilitas perawatan rambut.
“Alhamdulillah, dari dulu hanya satu kursi, sekarang bisa tambah cabang dan layanan juga makin lengkap,” kata Fitri.
Bagi Fitri, bisnis ini lebih dari sekadar mencari nafkah. Ini adalah wujud kemandirian ekonomi dan bukti bahwa peluang bisa datang dari kebutuhan sehari-hari.
Di tengah derasnya arus investasi industri, ia membuktikan bahwa masyarakat lokal pun bisa tumbuh dan mengambil peran sebagai penggerak ekonomi.
Di sela-sela suara clipper dan tawa pelanggan, Fitri terus menjaga semangatnya. Ia ingin King Mbohu bukan hanya menjadi tempat potong rambut, tetapi juga ruang nyaman bagi para pekerja yang jauh dari keluarga. Tempat yang memberikan pengalaman ramah, rapi, dan terjangkau.
“Kami ingin orang datang bukan cuma untuk dicukur, tapi juga merasa seperti di rumah,” ujarnya.
Dari sebuah ruang kecil di Keurea, Fitri kini menunjukkan bahwa keberanian melihat peluang, ketekunan, dan kerja sama keluarga bisa melahirkan usaha lokal yang kuat.(arj/jir)








