Gawat, Proyek Pipa Air BTIIG Ancam Pertanian di Morowali

  • Whatsapp

MOROWALI,Brita.id — Ribuan warga dari Kecamatan Bumiraya dan Kecamatan Witaponda yang tergabung dalam Gerakan Petani Indonesia Menggugat (GAPIT) menggelar aksi damai di depan areal PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG) di Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Senin (5/5/2025).

Aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap rencana pembangunan instalasi pipa air baku dan intake oleh PT BTIIG di Sungai Karaopa yang dinilai mengancam sumber irigasi pertanian masyarakat.

Koordinator aksi, Alimuddin, menyatakan bahwa Bendung Irigasi Karaopa merupakan sumber air utama bagi lebih dari 2.500 hektar lahan pertanian di 13 desa di Bumiraya dan Witaponda, yang selama ini menjadi penyangga pangan utama Kabupaten Morowali.

“Debit air dari Bendung Karaopa sangat terbatas, apalagi di musim kemarau. Jika pembangunan intake ini dilanjutkan, maka akan berdampak besar terhadap hilangnya potensi pertanian dan mengancam ketahanan pangan,” tegas Alimuddin.

Ia juga menyoroti tidak adanya sosialisasi dari pihak PT BTIIG kepada warga mengenai rencana pembangunan tersebut, yang menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Dalam aksi tersebut, perwakilan masyarakat bersama Asisten I Pemkab Morowali Rizal Badudin dan Manajer Eksternal PT BTIIG Cipto Rustianto sepakat menandatangani surat pernyataan bersama.

Salah satu poin penting dalam pernyataan tersebut adalah penghentian sementara seluruh aktivitas di sekitar Bendung Karaopa dan penarikan alat berat dari lokasi hingga pertemuan lanjutan digelar pada 14 Mei 2025 di Kecamatan Bumiraya.

Aksi berjalan tertib dan damai dengan pengamanan dari Polres Morowali, Brimob, TNI, dan petugas keamanan internal PT BTIIG. Setelah kesepakatan ditandatangani, massa aksi membubarkan diri secara tertib.(nag/jir)

Related posts