MOROWALI, Brita.id – Masyarakat yang tinggal di lingkar kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dinilai memiliki kepekaan tinggi dalam menangkap dan memanfaatkan peluang bisnis. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pembina BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Morowali, Mohammad Sadhak Husain ZA.
Menurut Sadhak, sebagian besar warga, termasuk para karyawan di kawasan industri, mulai mengembangkan usaha sampingan di berbagai sektor, mulai dari penjualan pakaian daring, jasa laundry, hingga kedai kopi.
“Tanpa kami edukasi pun, warga sudah punya inisiatif kuat dalam berwirausaha,” kata Sadhak yang juga merupakan anggota DPRD Morowali.
Ia menilai, tingginya motivasi masyarakat dalam membangun usaha menunjukkan kemampuan adaptasi yang baik terhadap perubahan sosial dan ekonomi di sekitar kawasan industri yang terus berkembang.
Untuk memperkuat ekosistem UMKM di Morowali, HIPMI Morowali telah menjalankan sejumlah program pendampingan dan fasilitasi usaha bagi pelaku usaha lokal. Selain itu, HIPMI juga menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan tenant di kawasan IMIP seperti PT Dexin Steel Indonesia, Cheng Tok Lithium Indonesia, dan Zhongxing Telecommunication Equipment.
Kerja sama tersebut difokuskan pada penyediaan bahan pangan dan kebutuhan usaha lokal, sejalan dengan Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM Nomor 1 Tahun 2022 tentang kemitraan antara usaha besar dan UMKM di daerah.
Ke depan, HIPMI Morowali berencana untuk lebih mengintensifkan program pendampingan, khususnya bagi calon pengusaha muda.
Program tersebut meliputi penyelenggaraan lokakarya prospek usaha baru, pelatihan pemasaran digital, hingga edukasi terkait keamanan transaksi daring, sebagai upaya menciptakan ekosistem wirausaha yang berkelanjutan di Morowali. (arj/jir)








