IMIP Dinilai Dongkrak Ekonomi dan Lapangan Kerja di Morowali

  • Whatsapp

MOROWALI,Brita.id— Survei persepsi publik terhadap keberadaan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menunjukkan hasil positif masyarakat menyakini kawasan industri modern itu memberi dampak signifikan terhadap penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Morowali.

Penilaian tersebut muncul dalam gelaran Pameran Pembangunan dan Job Fair 2025, yang digelar dalam rangka menyambut ulang tahun ke-26 Kabupaten Morowali.

Sejak pembukaan booth IMIP pada Jumat (05/12) hingga penutupan, rata-rata 300 pengunjung per hari mengisi form survei, dengan mayoritas menyatakan “setuju” terhadap 15 pernyataan yang diajukan.

Seorang pengunjung, Rivana dari Matano, Bungku Tengah, menyebut bahwa IMIP memberi harapan bagi masa depan Morowali. Rekannya, Tika, menambahkan bahwa IMIP bukan hanya menyediakan lapangan kerja, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat melalui program sosial dan keterlibatan komunitas lokal. Warga Desa Makarti, Kecamatan Bahodopi, Ria, berharap IMIP terus memberi manfaat bagi banyak orang.

Menurut survei, persepsi positif meliputi kesan bahwa IMIP dapat dipercaya, pro terhadap tenaga kerja lokal, serta berkontribusi pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Morowali.

Pernyataan tersebut sejalan dengan pandangan pejabat saat upacara HUT ke-26 Kabupaten Morowali akhir pekan lalu, Akhmad Wigayus, Wakil Menteri Dalam Negeri, menyebut Morowali sebagai epicentrum ekonomi, hasil sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.

Wigayus menegaskan bahwa pertumbuhan pesat di Morowali didorong oleh pemanfaatan potensi sumber daya alam secara terintegrasi, sebagaimana dijalankan oleh IMIP.

Dengan hasil survei ini, IMIP diyakini semakin memperkuat perannya sebagai motor pembangunan di Morowali baik dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan kesejahteraan lokal, maupun mendongkrak pertumbuhan ekonomi regional.

Survei persepsi dikumpulkan melalui booth IMIP di Pameran dan Job Fair 2025 sejak Jumat (05/12).

Rata-rata 300 pengunjung per hari mengisi form, dan mayoritas menjawab “setuju” terhadap semua 15 pernyataan yang diajukan.

Narasumber langsung berasal dari masyarakat lokal baik pekerja, pencari kerja, maupun warga umum memberi legitimasi sosial terhadap eksistensi kawasan industri dan investasi di Morowali.

Menunjukkan bahwa industri berbasis mineral dan industri terintegrasi seperti IMIP bisa membawa manfaat nyata bagi masyarakat lokal, tidak hanya elit.

Memperkuat argumen bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha adalah kunci pembangunan daerah.(ant/jir)

Pos terkait