MOROWALI, Brita.id – Kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan harus ditanamkan sejak dini. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan contoh serta membiasakan masyarakat, terutama anak-anak, untuk memilah sampah.
Anak-anak usia dini atau yang masih duduk di bangku sekolah dasar merupakan kelompok yang mudah diberikan pengetahuan dan diarahkan kepada hal-hal baik.
Pembelajaran tentang kesehatan lingkungan pun dapat menjadi bagian penting dari proses ini.
Pada akhir pekan lalu, Sabtu (26/10/2024), program CSR PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) bersama Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Ara Sinergi Berdaya menyelenggarakan sosialisasi pemilahan sampah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Labota, Desa Labota, Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah.
Para guru serta sekitar seratus siswa turut dilibatkan dalam kegiatan tersebut.
Sebagai bagian dari acara, IMIP juga menyerahkan bantuan berupa fasilitas “rumah botol”, yaitu sebuah wadah berukuran 4 meter panjang, 2 meter lebar, dan 1,5 meter tinggi yang dirancang untuk menampung tiga jenis sampah yakni, plastik, logam, dan kertas.
Fasilitas “rumah botol” ini akan disalurkan ke enam lokasi berbeda, yakni SD IMIP, SDN Labota, SMK Alkhairaat, SMP 4 Bahodopi, SMAN 1 Bahodopi, dan Lahan Sidaya.
“Setelah sampah dipilah di rumah botol yang disediakan, tim KSM Ara Sinergi Berdaya akan mengangkut dan menimbangnya di Lahan Sidaya IMIP, kemudian sampah tersebut akan dijual,” jelas Aditya Rivaldi Septiawan, Staf CSR IMIP, pada Senin (28/10/2024).
Ketua KSM Ara Sinergi Berdaya, Aryati, menambahkan bahwa lembaganya telah melakukan proses daur ulang untuk menghasilkan produk yang lebih bernilai.
Sampah-sampah tersebut diolah menjadi barang-barang yang bermanfaat, seperti wadah alat tulis, tas dari plastik kresek, serta gantungan kunci yang terbuat dari tutup botol plastik dan batok kelapa.
Kegiatan sosialisasi ini disambut positif oleh para pengajar di SDN Labota. Hasrawati, guru kelas 6 SDN Labota, menyatakan bahwa pihak sekolah akan menerapkan pemilahan sampah dalam kegiatan “Sabtu Bersih” yang diadakan setiap hari Sabtu.
Dalam kegiatan ini, guru dan siswa membersihkan lingkungan sekolah selama satu jam setelah senam pagi.
“Kegiatan bersih-bersih ini sudah kami jalankan sejak dua tahun lalu. Ini merupakan bagian dari pembelajaran dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5),” ujar Hasrawati. (**/jir)