IMIP Terus Lakukan Berbagai Usaha Atasi Masalah Sampah di Morowali

  • Whatsapp

MOROWALI,Brita.id– Permasalahan sampah di Morowali masih belum terselesaikan meski berbagai upaya telah dilakukan. Sampah plastik dan kemasan produk sehari-hari masih dianggap tak bernilai sehingga pengelolaannya kurang optimal.

Head of Department Environmental PT IMIP, Yundi Sobur, menegaskan bahwa masalah sampah membutuhkan penanganan komprehensif dan keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat dan pelaku usaha.

IMIP sendiri telah menjalankan sejumlah program, seperti hibah mesin incinerator, pelatihan pengelolaan sampah, pembentukan kelompok swadaya daur ulang, hingga pengusulan Peraturan Desa (Perdes) terkait sampah.

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Morowali mencatat produksi sampah di Kecamatan Bahodopi mencapai 200 ton per hari atau 6.000 ton per bulan.

“Kami telah melakukan pelatihan masyarakat dan menambah fasilitas bak sampah, termasuk kontainer sampah di Desa Labota,” ujar Wawi Priyono, Pengawas Lingkungan Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Morowali, dalam workshop yang digelar PT IMIP pada Sabtu (22/2/2025).

Pemerintah Morowali juga telah menerbitkan Surat Edaran tentang pengurangan sampah plastik pada Januari 2025, mengajak warga dan pelaku usaha untuk terlibat dalam program tersebut.

Namun, data Kementerian Lingkungan Hidup RI menunjukkan bahwa dari total 62.214,26 ton timbulan sampah di Morowali pada 2024, hanya 5.326,65 ton yang tertangani dan 1.509,31 ton yang berhasil dikurangi.

“Pengadaan fasilitas saja bukan solusi. Kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dari sumbernya adalah kunci utama,” tegas Wawi Priyono.(san/jir)

Related posts