PALU,Brita.id— Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid dan Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido bertindak cepat membantu Makmur Lahubbo (52), korban pembacokan di Jalan Abdurahman Saleh, Kelurahan Birobuli, Kecamatan Palu Selatan, yang sempat kesulitan mendapatkan perawatan akibat terkendala biaya.
Makmur awalnya dirawat di RS Samaritan Palu, namun terpaksa dirujuk ke RSUD Undata karena rumah sakit tersebut membebankan biaya pengobatan sekitar Rp8 juta.
Biaya tersebut tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan lantaran kasus pembacokan termasuk kategori kekerasan yang tidak dicover oleh layanan jaminan kesehatan tersebut.
Menanggapi hal itu, Gubernur Anwar Hafid dan Wagub Reny Lamadjido memerintahkan Direktur RSUD Undata, drg. Herry Muliyadi, M.Kes, agar segera memindahkan Makmur dan memberikan perawatan secara gratis.
“Tadi Pak Gubernur dan Ibu Wagub memerintahkan kami untuk meminta RS Samaritan merujuk pasien atas nama Makmur ke RSUD Undata agar mendapatkan perawatan gratis,” kata drg. Herry kepada media, Senin (19/5).
Ia menjelaskan bahwa korban pembacokan dan perkelahian memang tidak termasuk dalam tanggungan BPJS Kesehatan.
Oleh karena itu, Pemprov Sulteng melalui Dinas Kesehatan menyiapkan anggaran khusus untuk membantu korban kekerasan seperti ini.
“Khusus untuk korban pembacokan dan perkelahian, akan ada anggaran yang dilekatkan di Dinas Kesehatan Provinsi,” tambah Herry.
Wakil Gubernur Reny Lamadjido membenarkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan RS Samaritan agar Makmur segera dirujuk ke RSUD Undata.
“Saat ini, RSUD Undata adalah rumah sakit yang sudah MoU dengan Pemprov Sulteng untuk penanganan korban pembacokan secara gratis,” ujarnya.
Makmur, warga Jalan Taboge, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, RT 002/RW 006, menyampaikan terima kasih mendalam atas kepedulian pemerintah provinsi.
“Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Gubernur Anwar Hafid dan Ibu Wagub dr. Reny Lamadjido yang begitu peduli terhadap kami,” ucap Makmur dengan mata berkaca-kaca.(and/jir)