TOLITOLI, Brita.id– Kepala Desa Lakuan, Kecamatan Toltoli Utara, Sahri, sesali laporan dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan terhadap dirinya.
“Saya difitnah, tidak ada bukti,” ungkap Kepala Desa Lakuan, Sahri kepada wartawan, Rabu (6/11/3019).
Dirinya menjelaskan, lapor warga bernama Saibah terhadap dirinya di Mapolsek Tolitoli Utara ditunggangi kepentingan oleh pihak yang ingin menjatuhkan nama baiknya.
Dirinya menjelaskan, kejadian itu bermula saat Saibah yang bekerja sebagai pedagang makanan keliling, melintas di depan rumahnya.
Pelapor kemudian singgah dan menawarkan barang dagangannya sambil menanyakan soal bantuan bedah rumah dan meminta namanya dimasukan sebagai calon penerima.
“Layaknya tamu lainnya, saya menerima ke datangan pelapor, bukan saya yang mendatangi pelapor,” ungkapnya.
Beberapa saat kemudian pelapor langsung keluar rumah, karena merasa sebagai orang yang dituakan di desa, secara spontan Sahri menepuk bahu pelapor dan menjajikan akan mengabari jika bantuan akan terealisasikan.
Namun pelapor tidak terima dengan perlakuan itu, dan melaporkan perbuatan Sahri ke polisi. Dalam laporan polisinya, pelapor mengatakan jika terlapor mencium dirinya.
“Tuduhan di kantor polisi katanya saya mencium, itu tidak benar dan saya tidak terima,” tegasnya.
Sahri mengaku, laporan itu sangat mengganggu kinerjanya sebagai kepala desa.
Dirinya berharap persoalan itu dapat segera terselesaikan sehingga dirinya dapat kembali menjalankan tugasnya sebagai abdi negara tanpa beban.
Sementara hingga kini pelapor belum dapat dimintai keterangan terkait persoalan ini.(madi/jir)