TOLITOLI,Brita.id– Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan upaya revitalisasi Bahasa Tolitoli berbasis komunitas sejak April 2021.
Revitalisasi sebagai upaya menjaga bahasa Tolitoli dari ancaman kepunahan melalui peningkatan penggunaannya dan menambah jumlah penuturnya.
Sebagai tahap akhir revitalisasi Bahasa Tolitoli ini, dilakukan evaluasi dalam bentuk pentas revitalisasi yang dikemas dalam penampilan pidato, puisi, bernyanyi dan juga bercerita menggunakan bahasa Tolitoli oleh sejumlah pelajar di Pantai Gaukan Bantilan Tolitoli, Ahad (17/10/2021).
“Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menjaga kelestarian bahasa warisan di wilayah ini,” tutur Wakil Bupati Tolitoli Moh Besar Bantilan.
Lebih jauh dirinya menyampaikan, kedepannya Pemkab juga akan terus berkonsentrasi melestarikan bahasa Dondo dan bahasa Dampal, mengingat ke Tiga etnis itu yakni Tolitoli, Dondo dan Dampal merupakan etnis asli Kabupaten Tolitoli.
Kegiatan pentas revitalisasi bahasa Tolitoli itu, dihadiri oleh Perwakilan Balai Bahasa Sulawesi Tengah Fatinah Wuna, Sekertaris Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tolitoli Muniroddin, Ketua Dewan Adat Tolitoli Ibrahim Saudah, Tokoh-tokoh adat, Pemerhati Budaya serta masyarakat Kelurahan Nalu.(sh/jir)