MOROWALI, Brita.id – Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Pengusaha Jasa Konstruksi dan Energi (APJAKER) Kabupaten Morowali, Irsad Amir, S.IP, menyerukan agar peringatan Hari Buruh Internasional tidak hanya menjadi seremoni tahunan, melainkan momentum untuk mendorong peningkatan kesejahteraan buruh di Morowali.
Dalam pernyataannya, Rabu (1/5), Irsad menyoroti masih banyaknya buruh di Morowali yang belum menerima upah sesuai dengan upah minimum regional (UMR), serta belum mendapatkan perlindungan jaminan sosial dan keselamatan kerja secara layak.
“Kesejahteraan buruh menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas. Masih banyak yang tidak menerima upah sesuai UMR dan belum tercover jaminan sosial. Banyak juga buruh yang terkena PHK karena pekerjaan yang tidak stabil,” kata Irsad.
Ia menekankan pentingnya peningkatan kompetensi tenaga kerja, terutama di era digital, agar buruh lebih adaptif terhadap perubahan pasar kerja dan memiliki peluang karier yang lebih baik.
“Peningkatan kompetensi akan menambah nilai tambah buruh dan kontribusi mereka di tempat kerja,” ujarnya.
Irsad juga menegaskan bahwa buruh memegang peran vital dalam pembangunan daerah dan karena itu membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah daerah.
“Dukungan pemerintah daerah sangat penting agar buruh dapat hidup layak dan sejahtera. Kami meminta Pemkab Morowali tidak tinggal diam, tetapi aktif memberikan perlindungan dan perhatian terhadap kondisi buruh di wilayah ini,” tegasnya.
Peringatan Hari Buruh di Morowali tahun ini digelar dengan penuh harapan agar pemerintah daerah lebih responsif terhadap kebutuhan para pekerja.(pal/jir)
