KNPI Sulteng Desak Evaluasi Tambang Usai Longsor Maut di Poboya

  • Whatsapp

PALU,Brita.id— Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Sulawesi Tengah menyampaikan duka mendalam atas insiden longsor di area tambang ilegal (PETI) Poboya, Kota Palu, yang menewaskan dua warga.

Ketua KNPI Sulteng, Widya Ponulele, menegaskan bahwa tragedi ini harus menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola pertambangan di daerah, terutama aspek keselamatan dan lingkungan.

“Peristiwa ini tidak bisa dianggap sebagai kejadian biasa. Pemerintah harus segera turun tangan, tidak hanya menertibkan, tetapi juga membangun pendekatan yang manusiawi dan berkeadilan,” ujar Widya, Rabu (4/6/2025).

Menurutnya, aktivitas tambang ilegal mencerminkan persoalan struktural, seperti minimnya akses terhadap pekerjaan layak dan lemahnya pengawasan pemerintah.

KNPI mengusulkan tiga langkah strategis sebagai respons yakni Penegakan hukum berkeadilan dengan pendekatan sosial.

Penyediaan alternatif ekonomi, termasuk pelatihan dan akses modal. Pelibatan pemuda dalam mitigasi, pemantauan lingkungan, dan edukasi keselamatan.

“KNPI siap mengawal kebijakan yang menjamin pengelolaan tambang adil, aman, dan ramah lingkungan,” tegas Widya. Ia menutup dengan seruan agar pembangunan tidak mengorbankan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. (min/jir)

Related posts