MOROWALI,Brita.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Morowali menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan yang terjadi selama pelaksanaan Pilkada Morowali.
Permintaan maaf ini disampaikan langsung oleh seluruh komisioner kedua lembaga dalam pertemuan di Kantor Bawaslu Morowali pada Jumat (6/12) malam, setelah aksi unjuk rasa besar-besaran oleh Aliansi Masyarakat Morowali Peduli Demokrasi.
Jenderal Lapangan aksi, Ahmad Yani Arisandi, menilai pelaksanaan Pilkada Morowali tercoreng oleh ulah oknum penyelenggara yang dinilainya tidak menjalankan tugas secara profesional.
Ia menyoroti minimnya tindak lanjut atas berbagai laporan dan informasi dugaan pelanggaran yang diajukan masyarakat.
“Kami tidak ingin permintaan maaf ini hanya berhenti di kata-kata. Semua laporan yang sudah masuk harus segera ditindaklanjuti, bukan dibiarkan tanpa kejelasan,” tegas Ahmad Yani.
Aksi unjuk rasa yang digelar sebelumnya memicu perhatian publik terhadap kinerja penyelenggara pemilu di Morowali.
Para pengunjuk rasa menuntut KPU dan Bawaslu segera bertindak tegas terhadap dugaan pelanggaran yang mencederai proses demokrasi di daerah tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, kedua lembaga berjanji akan menindaklanjuti laporan masyarakat sebagai bentuk komitmen dalam menjaga integritas Pilkada Morowali.(ipal)