Mohammad Sadig: Klaim Alkhairaat Dukung Anwar Hafid di Pilkada 2024 Kebohongan Besar

  • Whatsapp

PALU,Brita.id– Jelang Pilkada Sulawesi Tengah 2024, keluarga besar pendiri Alkhairaat menegaskan sikap netral.

Mohammad Sadig, cicit dari pendiri Alkhairaat, H S Idrus Bin Salim Aljufri (Guru Tua), menegaskan keluarga besar ini secara tegas menolak klaim yang menyebutkan mereka mendukung salah satu calon gubernur.

Spekulasi mengenai dukungan keluarga pendiri Alkhairaat terhadap salah satu kandidat, khususnya Anwar Hafid, sempat beredar.

Namun, Mohammad Sadig membantah klaim tersebut. Dia menegaskan bahwa keluarga besar Alkhairaat tidak terlibat dalam dinamika politik dan tetap fokus pada misi utama lembaga sebagai pusat pendidikan dan dakwah.

“Kami berdiri di luar jalur politik. Klaim bahwa seluruh keluarga mendukung Anwar Hafid adalah kebohongan besar dan upaya untuk memanipulasi persepsi publik,” ujar Mohammad Sadig dalam pesan tertulis yang diterima wartawan pada, Rabu (21/8/2024) malam.

Sadig juga mengingatkan tentang perpecahan yang pernah terjadi pada Pilkada Sulteng 2015, di mana dukungan politik dari sebagian anggota Alkhairaat menyebabkan luka mendalam di kalangan Abnaulkhairaat, sebutan untuk warga Alkhairaat.

Menurutnya, keluarga besar Alkhairaat tidak ingin kejadian serupa terulang di Pilgub 2024, yang dapat merusak persatuan dan reputasi lembaga.

Meskipun Alkhairaat sebagai organisasi telah menegaskan posisinya yang non-politik sejak Muktamar tahun 1963, kecenderungan politisi lokal maupun nasional untuk meminta dukungan dari tokoh-tokoh Alkhairaat masih sering terjadi.

Sadig memperingatkan bahwa perpecahan internal yang disebabkan oleh keterlibatan politik hanya akan merusak kepercayaan dan integritas Alkhairaat di mata publik.

Dalam pernyataannya, Sadig mengimbau agar semua pihak, terutama komunitas Alkhairaat, tetap fokus pada tujuan utama lembaga, yaitu pendidikan dan dakwah, dan tidak terjebak dalam pusaran politik yang dapat memecah belah.

Di tengah kontestasi Pilgub Sulteng yang semakin ketat, netralitas keluarga besar Alkhairaat diharapkan dapat menjadi penyejuk di tengah hiruk-pikuk politik.

Dengan Pilkada serentak 2024 yang semakin dekat, posisi netral Alkhairaat menjadi sorotan, mengingat pengaruh besar organisasi ini di Sulawesi Tengah.

Meskipun demikian, keluarga besar pendiri Alkhairaat tetap teguh menjaga amanat Guru Tua untuk tidak terlibat dalam politik praktis dan mempertahankan integritas lembaga sebagai pusat pendidikan dan dakwah Islam di Indonesia.(**/man)

Related posts