TOLITOLI,Brita.id– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolitoli bersama DPRD dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menerima aksi demonstrasi gabungan mahasiswa dan ojek online (ojol) yang berlangsung di Gedung DPRD Tolitoli, Senin (1/9/2025) sekitar pukul 10.30 WITA.
Bupati Tolitoli, Hi Amran Hi Yahya, didampingi Wakil Bupati Moh. Besar Bantilan, Ketua dan Wakil Ketua DPRD, Kapolres Tolitoli, Dandim 1305/BT, serta sejumlah kepala OPD hadir langsung dalam agenda penyampaian aspirasi tersebut.
Dalam aksi itu, mahasiswa dan ojol menyampaikan delapan tuntutan, di antaranya:
Pengesahan UU Perampasan Aset
Pemberhentian anggota DPR yang terbukti menghina rakyat
Pembebasan mahasiswa yang ditahan sejak aksi 25 Agustus–1 September 2025 jika tidak terbukti bersalah
Penurunan gaji dan tunjangan DPR maksimal sembilan kali UMR dengan transparansi gaji
Pembatalan kenaikan pajak yang dinilai memberatkan rakyat
Pengadilan bagi pihak yang terlibat dalam meninggalnya Affan Kurniawan
Pencopotan Kapolri dan Kapolda yang dianggap gagal menjaga keamanan
Jaminan dari Kapolres Tolitoli agar tidak ada praktik kriminal di tubuh kepolisian.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua I DPRD Tolitoli, Risman SE, MM, menegaskan pihaknya menerima penuh aspirasi mahasiswa. “Kami lahir dari rahim rakyat, sehingga tuntutan ini menjadi tanggung jawab kami untuk disampaikan dan dikawal hingga ke tingkat pusat,” ujarnya.
Bupati Amran Yahya menyambut positif aksi damai tersebut. Ia mengapresiasi TNI-Polri yang mengawal mahasiswa hingga demonstrasi berjalan tanpa kekerasan. Terkait isu kenaikan pajak, ia memastikan Pemkab Tolitoli tidak pernah menaikkan pajak.
“Bahkan di bulan Agustus, kami justru memberikan diskon pembayaran pajak karena kami paham kondisi masyarakat,” tegasnya.
Aksi demonstrasi berakhir dengan penandatanganan nota kesepakatan antara DPRD dan perwakilan mahasiswa.
Suasana ditutup dengan foto bersama serta makan siang bersama Bupati, Wakil Bupati, pimpinan DPRD, Kapolres, Dandim, dan peserta aksi di Gedung DPRD Tolitoli.(RM)
