PALU,Brita.id– Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mengeluhkan sulitnya mengakses tandan kosong sawit dari perusahaan, sebagai alternatif penganti pupuk kimia.
“Kami sudah tahu, alternatif tandan kosong sawit dapat digunakan. Tetapi, itu hanya dimanfaatkan perusahaan untuk tanaman perkebunan mereka,” kata Sekretaris Apkasindo Kabupaten Donggala, I Ketut Sudama di Kota Palu, Senin (15/7/2024).
Dia menegaskan, yang dibutuhkan petani saat ini adalah akses untuk mendapatkan tandan kosong. Bahkan petani lanjut dia, bersedia jika harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar tandan kosong itu.
“Saat ini, pupuk kimia mahal dan langka. Tandan kosong sawit jadi alternatif pupuk. Kelapa Sawit, tidak berproduksi maksimal, kalau tidak diberikan pupuk,” katanya menegaskan.
Dia menjelaskan, dalam satu hektar per tahun, petani biasanya menggunakan pupuk NPK, hampir 1 ton atau 1.000 kilogram. Sementara harga pupuk NPK, kapasitas 50 kilogram mencapai Rp1,5 juta.
“Hasil panen 1,5 ton atau 1.500 kilogram per bulan per hektare. Itu, kalau tidak dirawat maksimal. Kalau dipupuk dengan maksimal, bisa mencapai 5 ton atau 5.000 kilogram per bulan per hektare,” ungkapnya.
Lanjut dia, saat ini harga tandan buah segar (TBS) berkisar di angka Rp2.050 per kilogram. Hal itu kata dia, sudah cukup bagus, walaupun beberapa tempat harganya masih jauh dari ketetapan pemerintah daerah.
Sementara itu, Perwakilan Astra Agro Lestari (AAL) Halik Barutu mengakui tandan kosong sawit dari pabrik perusahaan, hanya untuk kebutuhan internal sendiri.
“Secara kebutuhan tandan kosong di perusahaan kami, di AAL, hanya cukup untuk kalangan sendiri,” ungkapnya.
Tandan kosong itu kata dia, merupakan gabungan hasil pengolahan buah sawit dari perkebunan sendiri dan madiri yang dijual masyarakat ke perusahaan.
Menurut dia, AAL pernah memiliki program kemitraan dengan petani sawit untuk tandan kosong. Para mitra mengirimkan atau menjual buah kepada perusahaan, lalu pihaknya memberikan tandan kosong kepada petani. Tetapi saat itu, masyarakat tidak mau.
IPB dan Untad menggelar workhsop sosialisasi karbonisasi tandan kosong sawit dan pemanfaatannya sebagai soil conditioner, untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan kesuburan tanah pada perkebunan sawit. Kegiatan itu diikuti oleh puluhan anggota dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo).(fz/jir)