TOLITOLI, Brita.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mokopido Tolitoli menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan pengelola limbah untuk menangani limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dihasilkan dari kegiatan medis rumah sakit.
Langkah ini ditempuh karena fasilitas pengolahan limbah di RSUD Mokopido belum sepenuhnya memadai.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana RSUD Mokopido Tolitoli, Haris, ST, mengatakan, limbah medis yang dikategorikan B3 mencakup jarum suntik, selang infus, masker bekas, serta peralatan medis lain yang digunakan dalam pelayanan pasien.
“Seluruh limbah B3 dikelola oleh pihak ketiga agar penanganannya sesuai dengan ketentuan lingkungan hidup dan aman bagi masyarakat,” ujar Haris kepada Suluh Merdeka, Selasa (11/11).
Adapun perusahaan rekanan yang terlibat dalam kerja sama tersebut antara lain PT Loyalitas Teje Grup, PT Putra Restu Ibu Abadi, PT Tenang Jaya Sejahtera, dan PT Trigunapratama, yang seluruhnya berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
Menurut Haris, setiap bulan sekitar dua ton limbah B3 dikirim ke fasilitas pemusnahan di Karawang menggunakan mobil boks milik perusahaan rekanan.
Biaya pengelolaan mencapai sekitar Rp45.000 per kilogram dan seluruhnya ditanggung melalui anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Mokopido.
“Meskipun biayanya cukup besar, ini adalah bentuk komitmen kami dalam menjaga lingkungan dan memastikan tidak ada limbah medis yang mencemari sekitar rumah sakit,” tegas Haris.
Ia menambahkan, kerja sama tersebut menjadi langkah penting dalam mencegah risiko pencemaran dan penularan penyakit akibat limbah medis berbahaya.
“Yang utama bagi kami adalah keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan,” tutupnya.(RM/SM.COM)








