Ruas Jalan Boilan–Lambunu Dibangun, Buka Isolasi Daerah dan Dongkrak Ekonomi

  • Whatsapp

BUOL, Brita.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah akan memulai pembangunan ruas jalan provinsi yang menghubungkan Desa Boilan, Kecamatan Tiloan, Kabupaten Buol, dengan Desa Lambunu, Kecamatan Bolano, Kabupaten Parigi Moutong pada Tahun Anggaran 2025. Proyek sepanjang 88,9 kilometer itu diyakini mampu membuka isolasi wilayah serta mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Kepastian pembangunan jalan Boilan–Lambunu disampaikan Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Sulteng, Faidul Keteng, dalam rapat koordinasi bersama Bupati Buol, H. Risharyudi Triwibowo, Kepala Dinas PUPR Buol, Darsyat, serta perwakilan perusahaan Sonokeling, Syaiful, di Palu, Kamis (11/9/2025).

“InsyaAllah kami dari Bina Marga Provinsi akan laksanakan pembangunan ruas jalan Boilan–Lambunu pada Tahun Anggaran 2025 sesuai permintaan Bupati Buol kepada Gubernur Sulteng. Jalan ini akan membentang sepanjang 88,9 km,” ujar Faidul.

Bupati Buol, H. Risharyudi Triwibowo, menyebut pembangunan jalan ini akan menjadi salah satu warisan penting Gubernur Sulteng, Anwar Hafid.

“InsyaAllah proyek ruas jalan Boilan–Lambunu akan menjadi legacy dari seorang Gubernur Anwar Hafid. Nama beliau akan selalu dikenang di jalan ini oleh siapapun yang melintas. Dengan dukungan pemerintah provinsi dan pusat, kami yakin tahun 2026 jalan ini sudah bisa dilalui,” tegas Bupati Buol yang akrab disapa Bowo.

Menurutnya, jalan baru ini akan berdampak signifikan pada perkembangan wilayah dan kesejahteraan masyarakat.

“Jalan ini akan membuka area pertumbuhan masyarakat baru, menghadirkan dusun bahkan desa baru, memicu pertumbuhan ekonomi, meningkatkan nilai tanah, serta membuka isolasi daerah. Yang terpenting, jarak dan waktu tempuh akan jauh berkurang. Jika ruas ini rampung, perjalanan Buol–Palu hanya sekitar 8–10 jam melalui Parigi Moutong di Pantai Timur menyusuri Teluk Tomini,” jelasnya.

Pembangunan ruas jalan Boilan–Lambunu menjadi salah satu program prioritas infrastruktur Sulteng yang diharapkan dapat memperkuat konektivitas antarwilayah, mengurangi kesenjangan, serta menunjang pertumbuhan ekonomi baru di kawasan utara dan timur provinsi tersebut.(man)

Related posts