TOLITOLI,Brita.id– Sejumlah titik ruas jalan provinsi yang menghubungkan wilayah Labonu di Kabupaten Tolitoli dengan Mepanga, Parigi Moutong, dilaporkan mengalami kerusakan cukup parah.
Kerusakan ini dikeluhkan warga karena telah berlangsung selama bertahun-tahun dan belum mendapat penanganan memadai dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Pantauan di lapangan menunjukkan, kerusakan terparah terjadi di sepanjang jalur dari pertigaan Pantai Barat Tolitoli menuju Labonu, khususnya di sekitar Desa Basi, Kecamatan Basi Dondo.
Warga menyebut kerusakan mulai dari dataran Labonu hingga puncak dan penurunan ke arah Mepanga, dengan kondisi badan jalan berlubang besar dan tergenang air seperti kubangan kerbau.
“Sudah sekitar tiga tahun ruas jalan provinsi ini rusak parah. Dari Labonu sampai ke Mepanga banyak yang rusak berat,” ujar Amin (30), warga setempat, kepada media ini, Kamis (29/5).
Keluhan serupa disampaikan Ina Dei (50), yang mengatakan kondisi jalan membahayakan pengguna karena lubang-lubang besar yang menganga di banyak titik.
Berdasarkan pengamatan media, dari total sekitar 40 kilometer panjang jalan provinsi yang menghubungkan Pasir Putih, Labonu, dan Mepanga, sedikitnya 3 kilometer di antaranya mengalami kerusakan parah.
Meski bersifat spot-spot, kerusakan tersebut cukup mengganggu kelancaran dan keselamatan pengendara.
“Kalau dari arah Tolitoli ke Mepanga, kerusakannya paling parah. Tapi saat masuk wilayah Pantai Timur Mepanga, Parigi Moutong, kondisi jalan relatif lebih bagus, meski tetap ada beberapa titik berlubang,” ungkap Rendy, pengendara sepeda motor yang rutin melewati jalur tersebut.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah, Ir. Asbudianto, membenarkan adanya kerusakan di ruas jalan Labonu–Mepanga.
Ia menyebut, per tahun 2024 lalu, baru sekitar 3 kilometer ruas jalan tersebut yang mendapat anggaran preservasi.
“Masih ada sekitar 30 kilometer lagi yang belum tertangani. Tahun ini (2025) belum ada program perbaikan karena anggaran masih terkena refocusing,” kata Asbudianto saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp, Kamis (29/5).
Ia berharap tahun depan anggaran perbaikan bisa direalisasikan agar jalur penghubung penting antar kabupaten itu kembali layak dilalui.
“InsyaAllah tahun depan bisa dapat anggaran. Kami juga berharap dukungan dari semua pihak agar jalan ini menjadi prioritas,” pungkasnya.(and/jir)