Tim Hukum Berani Bakal Laporkan Kampanye Hitam Jelang Pencoblosan

  • Whatsapp

PALU,Brita.id– Tiga hari menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah, kampanye hitam yang menyudutkan pasangan Anwar Hafid dan Reny A. Lamadjido (BERANI) semakin masif.

Selebaran yang berisi fitnah ditemukan berserakan di sepanjang ruas Jalan Tanggul Selatan hingga Jalan Telaga Raya, Petobo, Palu, serta di wilayah Kabupaten Sigi, Minggu (24/11/2024).

Modus penyebaran selebaran tersebut diduga dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk menjatuhkan pasangan calon nomor urut 2.

Praktik serupa juga dilaporkan terjadi di sejumlah daerah lain, seperti Luwuk, Banggai, dan Parigi. Tim BERANI menemukan ratusan selebaran yang berisi informasi negatif dan menyesatkan terkait Anwar Hafid.

Syarifuddin Hafid, adik kandung Anwar Hafid yang juga Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tengah, mengecam keras tindakan tersebut. Ia menilai cara-cara kotor seperti ini bukanlah hal baru bagi sang kakak.

“Pak Anwar sudah pernah mengalami hal serupa saat pemilihan Bupati Morowali 10 tahun lalu. Itu tidak mempan. Namun, kami meminta aparat kepolisian dan Bawaslu mengusut tuntas penyebaran selebaran kampanye hitam ini,” tegasnya.

Ia juga menyoroti kejanggalan pada selebaran yang mencantumkan nama “Koran BERANI” di sudut atas.

“Lucu sekali, masa selebaran itu mengatasnamakan tim BERANI. Padahal, kami tidak pernah membuat koran. Ini permainan yang sangat kentara,” tambah Ketua DPC Partai Demokrat Morowali tersebut.

Tim hukum BERANI menyatakan akan melaporkan kasus ini secara resmi untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.

Langkah Pengawasan Bawaslu
Ketua Bawaslu Sulawesi Tengah, Nasrun, SH, menyatakan pihaknya telah meningkatkan patroli pengawasan selama masa tenang sesuai arahan Bawaslu RI.

“Jika ada bukti kuat yang menunjukkan kerugian bagi salah satu pasangan calon, selebaran seperti itu bisa dikategorikan sebagai kampanye negatif. Kami mendorong pihak yang dirugikan untuk melaporkannya secara resmi,” ujar Nasrun melalui aplikasi WhatsApp pada Sabtu (23/11/2024).

Meskipun masa tenang seharusnya bebas dari aktivitas kampanye, peredaran selebaran ini menjadi tantangan besar bagi penyelenggara pemilu dalam menjaga suasana kondusif menjelang pencoblosan.(and/man)

Related posts