MOROWALI, Brita.id – Wakil Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Morowali, Yopi Sabara, menghadiri kegiatan konsultasi publik rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Morowali 2025–2029 yang digelar di Aula Bapelitbangda, Jumat (11/4/2025).
Kepada wartawan, Yopi menyatakan mendorong agar penyusunan RPJMD tetap mengakomodasi pengembangan pendidikan vokasi, khususnya pelatihan bahasa Mandarin yang dinilai relevan dengan kebutuhan industri di daerah.
“Pemerintah harus dorong pendidikan vokasi yang berfokus pada peningkatan kemampuan bahasa Mandarin agar lulusan bisa langsung terserap di perusahaan yang membutuhkan,” ujarnya.
Yopi juga menyinggung pentingnya penanganan lingkungan hidup, khususnya pengelolaan sampah, sejalan dengan Permendagri Nomor 2 Tahun 2025 tentang perencanaan dan pembinaan perencanaan daerah. Ia menekankan bahwa layanan dasar seperti pengelolaan sampah wajib masuk dalam program prioritas pemerintah daerah.
Sementara itu, Bupati Morowali Iksan Baharudin Abdul Rauf dalam sambutannya menegaskan pentingnya asas manfaat dalam setiap program pembangunan. Ia menyampaikan bahwa perencanaan yang tidak tepat sasaran akan sulit direalisasikan.
“Sebanyak apapun program kita, kalau tidak tepat sasaran, tidak akan memberi dampak. Semua harus memiliki asas manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Bupati juga menginstruksikan seluruh pengelola anggaran, mulai dari kepala desa hingga pimpinan OPD, agar menyusun program yang selaras dengan visi-misi kepala daerah serta bersinergi dengan program pemerintah pusat dan provinsi.
Ia menekankan bahwa penanggulangan kemiskinan harus menjadi prioritas dengan pendekatan jangka panjang dan pengalokasian anggaran harus berdasarkan kebutuhan riil masyarakat, bukan relasi personal.
“Pemerintah hadir untuk seluruh masyarakat, bukan kelompok tertentu. Mari kita bangun Morowali dengan semangat kebersamaan dan kepentingan publik,” tandasnya.(pal/jir)