PENULIS: Ruslan Sangadji (Dewan Penasehat Brita.id)
PASCA Pemilu 2019, sejumlah politisi dan warga Sulawesi Tengah mulai kasak-kasuk membicarakan soal kontetasi politik daerah, terkait dengan pemilihan kepala daerah. Baik itu Pilkada Sulawesi Tengah maupun Pilkada Kota Palu yang dijadwalkan sudah mulai berproses pada 2020 nanti.
Pada pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah nanti sangat menarik, karena tidak ada calon petahana. Longki Djanggola menurut undang-undang tidak dapat maju lagi sehingga para tokoh lain yang akan bertarung nantinya.
Lantaran itu, sejumlah nama mulai digadang-gadang untuk ikut bertanding nantinya. Mereka itu antara lain, Mohammad Hidayat Lamakarate, Ahmad H. Ali, Sigit Purnomo Said, Hasan Badjamal dan sejumlah tokoh lainnya.
Semua punya peluang yang sama untuk dapat menggantikan Longki Djanggola. Tergantung bagaimana para tokoh itu mendapatkan kendaraan politik untuk dapat mengangkutnya menuju pelabuhan tujuan. Dari sekian nama itu, tercatat baru Ahmad H. Ali yang punya kendaraan politik bernama Nasdem. Pun halnya dengan Sigit Purnomo Said yang diprediksi bakal diusung oleh Partai Amanat Nasional.
Sedangkan Mohammad Hidayat Lamakarate, belum jelas akan menggunakan partai apa pada pertarungan politik di Pilkada Sulawesi Tengah nantinya. Meski begitu, beredar kabar burung bahwa Partai Gerindra bakal mengusung Sekretaris Provinsi Sulawesi Tengah itu.
Pilkada Kota Palu
Hidayat yang saat ini masih menjabat sebagai Walikota Palu, telah menyatakan akan tetap maju bertarung. Hidayat diyakini masih punya pendukung militan, sehingga ia yakin akan kembali memenangkan pertarungan itu.
“Saya akan kembali maju pada Pilkada Kota Palu nanti,” kata Hidayat dalam buka puasa bersama di salah satu kafe di Kota Palu beberapa hari lalu.
Meski begitu, ada beberapa nama juga sudah mulai bermunculan dalam diskusi informal dan status-staus di media sosial. Mereka sudah siap bertarung melawan incumbent. Sebutlah nama Aristan, ketua DPD Partai Nasdem Sulawesi Tengah saat ini. Oleh sejumlah kawan dekatnya telah mendorong untuk maju bertarung.
Nama lain yang sudah bermunculan adalah Awaluddin, mantan pejabat di Kota Palu, juga menyatakan akan maju melawan Hidayat di Pilkada Kota Palu. Selain itu, Ketua Partai Hanura Provinsi Sulawesi Tengah, Hadiyanto Rasyid, juga menyatakan sudah siap lahir batin untuk kembali bertarung.
Siapa Wakil Kepala Daerah
Semua nama tersebut, sepertinya “berambisi” untuk menempati posisi nomor satu, baik sebagai gubernur maupun walikota. Hampir tidak ada yang mengkampanyekan diri bersedia di posisi wakil.
Maka muncullah seorang perempuan cerdas asal Banggai, daerah dari Timur Sulawesi Tengah, Dr. Hj. Kartini Malarangan, SH. MH menyatakan bersedia dipinang untuk menjadi pendamping, baik untuk calon Wakil Gubernur atau calon Wakil Walikota Palu.
“Insya Allah saya ikut berikhtiar. Saya siap mendampingi siapapun yang mau mengajak saya, baik di Pilkada Provinsi Sulawesi Tengah, maupun di Pilkada Kota Palu,” kata dosen Fakultas Hukum Universitas Tadulako Palu ini.
Dr. Hj. Kartini Malarangan ini tidak hanya berprofesi sebagai dosen Pasca Sarjana Untad . Tetapi ia juga adalah pemilik salah satu catering besar di Kota Palu. Meski masih berusia jelang 49 tahun, tetapi pengalamannya cukup mumpuni untuk menjadi birokrat. Pengalaman organisasinya terbilang cukup banyak. Ia juga sangat berpengalaman di dalam dan luar negeri.
Wakil Bendahara Umum Majelis Wilayah Korps Alumni HMI Sulawesi Tengah ini mengaku sudah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk mendapat dukungan dari dari beberapa organisasi sosial kemasyarakatan di Sulawesi Tengah.
“Ya saya memang diminta oleh beberapa ormas, tetapi saya paham bahwa dunia politik itu tidak mudah, sehingga saya belum memberikan jawaban kepastiannya. Biarkan saja bergulir,” ujar adik kandung dari Dr. H. Hilal Malarangan, dosen IAIN Palu yang juga seorang penceramah ini.
Soal bagaimana nantinya, Kartini Malarangan menyerahkan sepenuhnya pada proses politik yang sedang bergulir saat ini. Kemana nantinya ia berlabuh, itu urusan kemudian. Tetapi untuk saat ini, ia sedang mempertimbangkan untuk ikut dalam kontestasi politik, baik di Sulawesi Tengah atau di Kota Palu. ***