Pasca Bencana, Daya Beli Kebutuhan Lebaran di Palu Masih Stabil

  • Whatsapp
PALU,Brita.id- Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuefaksi yang melanda Kota Palu dan beberapa daerah lainnya di Sulawesi Tengah 28 September 2018 silam, tidak begitu mempengaruhi daya beli masyarakat wilayah itu, akan ke butuhan Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah/Tahun 2019.
Kestabilan perputaran ekonomi jelang Idul Fitri, salah satunya dapat dilihat dari daya beli masyarakat yang masih stabil di sejumlah tokoh perlengkapan lebaran. 
Rinto (40), salah seorang pemilik toko di Kawasan Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Tatanga,  Kota Palu mengatakan, daya beli masyarakat tahun ini,  tidak menurun dibandingkan Idul Fitri 2018 silam.
“Kalau kami amati, sejak sepekan terakhir masyarakat yang datang belanja masih cukup tinggi,” ungkap Rinto, Senin (3/6/2019). 
Bahkan kata Rinto, bisa jadi omzet mereka tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
TAMPAK Aktivitas belanja masyarakat di Toko King Java, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Palupi, Palu Selatan.(foto:docbrita.id)
Sejak sepekan terakhir Toko King Java, di Jalan I Gusti Ngurah Rai, yang menjual ribuan jenis sendal dan sepatu itu, setiap harinya rata-rata memperoleh omzet Rp20 juta hingga Rp45 juta.
Hal senada disampaikan Muchlas (32), salah seorang pedagang di Pasar Inpres Manonda Palu, dimana dirinya mengaku daya jual barang terus meningkat sejak sepekan terakhir.
“Alhamdulillah pembeli masih stabil, sama seperti sebelum gempa dan tsunami,” Muchlas.(gus)

Related posts