Di Hadapan Menteri Longki Janji Cairkan Dana Santunan Duka Pekan Depan

  • Whatsapp
SEKRETARIS Pemerintah Kota Palu, Asri, bersama warga melakukan proses pemakaman korban bencana, Sabtu (29 September 2018) silam.(foto:ist)

PALU,Brita.idGubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola janji pencairan dana santunan duka bagi ahli waris korban meninggal dunia bencana Sulteng berlangsung pekan depan. 

Hal diungkapkan dalam kunjungan bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN), Letjend TNI Doni Monardo dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Sfyan A Djalil, di lokasi pembangunan rumah hunian tetap (Huntap) di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Jumat (19/4/2019).

Menurut Gubernur Longki Djanggola, pada pencairan tahap pertama, jumlah penerimanya sebanyak 1.906 orang ahli waris. Pencairannya melalui lembaga yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Sementara sisanya akan dicairkan pada pencairan tahap berikutnya.

“Mudah-mudahan dana santunan duka sudah dapat diterima oleh ahli waris pada minggu depan,” ungkap Longki Djanggola.

Sementara Letjend TNI Doni Monardo menegaskan, jika dana santunan duka telah disalurkan oleh pihak BPBN ke Kementerian Sosial, dan saat ini tinggal menunggu waktu pencairan.

“Dananya telah masuk ke Kementerian Sosial, akan segera disalurkan,” tuturnya.

KEPALA BPBN, Letjend TNI Doni Monardo dan Menteri ATR, Sfyan A Djalil, didampingi Gubernur Sulteng Longki Djanggola serta Walikota Palu, Hidayat, tinjau lokasi pembangunan rumah hunian tetap (Huntap) Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Jumat (19/4/2019).

Meskipun tidak menggantungkan nasib mereka pada dana santunan tersebut, namun warga sangat berharap, dana bantuan ini, dapat segera tersalurkan untuk sedikit meringankan beban perekonomian mereka.

“Kami sudah mulai berusaha untuk bangkit, namun jika pemerintah bersedia membantu kami, khususnya dalam bentuk pemberian dana santunan, kami sangat bersyukur,” ungkap Irsan (29), salah seorang warga yang kehilangan empat anggota keluarga saat gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi melanda wilayah ini 28 September 2018 silam.

Selama ini warga mengaku telah beberapa kali mendengar tentang info akan dilakukannya pencairan santunan korban bencana, namun hingga kini belum juga terealisasikan.(jir)

 

Related posts