PALU,Berita.id– Pembangunan Mushollah dan taman pengajian di Kompleks Makam Tokoh Islam, Syekh Abdullah Raqie atau Datuk Karama, Jalan Rono, Kelurahan Lere, Palu Barat, Sulawesi Tengah, digelar.
Pembangunan yang dilakukan oleh pihak Majelis Dzikir Nuurul Khairaat Indonesia melalui Relawan Madinah 517, dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan terhadap tokoh penyebaran Agama Islam di Sulteng, Datuk Karama.
“Mushollah dan taman pengajian merupakan kebutuhan dasar masyarakat islam. Kami juga berharap mushollah ini dapat memudahkan peziarah yang datang ke makam untuk laksanakan shalat,” kata Juru Bicara Majelis Dzikir Nuurul Khairaat Indonesia, Adi.
Lebih jauh Adi menjelaskan, pembangunan itu dilaksanakan dengan dana yang terkumpul dari masyarakat.
Dikerjakan dengan semangat gotong royong yang tinggi, dan dipimpin langsung oleh Pimpinan Majelis Dzikir Nuurul Khairaat Indonesia, Mohammad Sholeh Al Aydrus (Habib Rotan), hanya dalam delapan jam, Mushollah sudah berdiri dan digunakan untuk menunaikan shalat.
“Alhamdulillah dengan semangat tinggi, tim yang dipimpin Habib Sholeh mengerjakan pembangunan mushollah dalam waktu yang cukup singkat,” tutur Adi.
Tidak hanya sekedar mendirikan bangunan, rencananya pihak Majelis Dzikir Nuurul Khairaat yang bermarkas di Bukit Thursina, Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi ini, akan mengirim beberapa kadernya, untuk menjadi tenaga pengajar di taman pengajian itu.
Datuk Karama atau Syekh Abdullah Raqie merupakan ulama minangkabau yang pertama menyebar islam di Sulawesi Tengah, khususnya Lembah Palu, Sigi dan Donggala hingga ke Wilayah Parigi dan Ampana, di abad ke 17.
Penyebaran Islam itu dimulai dari Kampung Lere pada masa Raja Kabonena, Pue Njidi yang merupakan penguasa wilayah Lembah Palu saat itu.(adiroba/jir)