MOROWALI, Brita.id- Komisi VII DPR RI melaksanakan kunjungan kerja spesifik ke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin lalu.
Kunjungan ini dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi Panitia Kerja (Panja) Komisi VII DPR RI, yakni melaksanakan fungsi pengawasan dan memastikan terlaksananya UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH).
Ketua Tim, Muhammad Nasir menyampaikan, perusahaan harus melaksanakan amanah UU No. 4 Tahun 2019 tentang pertambangan Minerba.
Dirinya berharap, melalui kunjungan spesifik ini, kegiatan usaha pertambangan termasuk kegiatan hilirisasi, khususnya di Morowali dapat berjalan dengan baik sesuai dengan kaidah Good Mining Practice atau pengelolaan pertambangan yang menaati peraturan, terencana dengan baik, menerapkan teknologi yang berlandaskan pada efektivitas, melaksanakan konservasi bahan galian dan memelihara fungsi lingkungan.
“Kami berharap, PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang merupakan salah satu perusahaan pertambangan terbesar di Asia, mampu memberikan contoh terhadap perusahaan lain,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, sejauh ini PT.IMIP merupakan salah satu perusahaan yang mendorong tumbuh industri berbasis pengelolaan mineral logam di dalam negeri yang diharapkan terus menjadi pusat pengembangan Industri berbasis nikel di Indonesia.
Dalam kunjungan, rombongan Komisi VII DPR RI melakukan pertemuan di ruang rapat Bandara Morowali dengan pihak terkait, diantaranya Anggota Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tengah, Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, serta pihak manajemen PT. Bintang Delapan Mineral (PT. BDM) dan PT.IMIP.
Dalam pertemuan itu, Bupati Morowali, Taslim menyampaikan, dengan adanya kunjungan DPR RI, dapat memberikan pencerahan terhadap daerah ini soal pengelolaan lingkungan dalam kawasan industri.
‘’Selamat datang di Kabupaten Morowali, semoga kehadiran Bapak-bapak dapat memberikan petunjuk di Kabupaten Morowali dalam pengelolaan lingkungan hidup di kawasan industri Morowali,” tutur Taslim, dalam sambutannya.
Sementara, dalam kunjungan tersebut, pemerintah daerah dan pihak perusahaan memberikan laporan dan penjelasan tentang persoalan maupun hambatan yang saat ini dihadapi dalam pengelolaan lingkungan industri.(adi)