Melawan Covid-19 dari Balik Jeruji Lapas Kelas IIB Ampana

  • Whatsapp
SALAH Seorang Warga Binaan Lapas Kelas IIB Ampana, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, tengah menjahit masker untuk cegah penyebaran Covid-19.(foto:ist/brita.id)

GERAKAN mencegah meluasnya penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di Sulawesi Tengah, ternyata tidak hanya dilakukan oleh kaum merdeka, tetapi juga mereka yang tengah menjalani masa hukuman di lingkungan penjara.

Laporan: RAL

Suasana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Ampana, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, Selasa pagi (14/3/2020), tampak dibumbuhi kesibukan ratusan warga binaan.

Salah seorang warga binaan, Bahar, tampak memulai paginya di depan mesin jahit. Ia terlihat sangat serius menjelujur kain dengan benang hingga tercipta pelindung wajah atau masker.

Hanya butuh waktu sekitar 15-20 menit, kedua tangan terampil Bahar, mampu mencetak selembar masker.

Dalam sehari Ia mengaku mempu membuat puluhan hingga ratusan lembar masker, tergantung ketersediaan bahan baku dan waktu luang yang dimilikinya.

Bahar memperoleh keahlian menjahit masker ini saat mengikuti program pembinaan yang digelar oleh pihak Lapas Ampana.

Program pembinaan ini merupakan langkah Lapas Ampana dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

”Ini sangat bermanfaat. Ini lebih baik daripada berdiam di dalam. Saya juga berharap apa yang saya dapatkan disini bisa saya terapkan di luar nanti,” ungkap Bahar.

Kepala Lapas Kelas IIB Ampana, Gunawan menuturkan, program ini bukti nyata pembinaan kemandirian yang mereka terapkan.

“Kegiatan ini merupakan bentuk pembinaan kemandirian, karena kami punya alat, mereka juga punya keahlian menjahit, jadi kita coba berinisiatif untuk membuat masker dari kain,” kata Gunawan.

Awalnya masker dibuat khusus pegawai dan warga binaan Lapas, namun seiring berjalannya waktu masker hasil produksi Bahar dan kawan-kawan, mulai menorobos pasar di luar Lapas.

Kini mereka tengah memproduksi Masker pesanan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tojo Una-una.

Masker dijual dengan harga Rp8.000/lembar. Meskipun terbilang murah, kualitas masker yang lahir dari tangan kreatif penebus kesalahan masa lalu ini, dijamin tidak kalah dari masker kain yang kini beredar di pasaran.(**)

Related posts