Syahbandar Selidiki Kasus Tenggelamnya Kapal Pemuat Ore Nikel di Perairan Morowali

  • Whatsapp
Tongkang pengangkut ore nikel yang tenggelam di perairan Desa Bete-bete, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali | Foto : Ist

MOROWALI,Brita.id- Kasus tenggelamnya tongkang BG Napoleon 002 pengangkut ore nikel di perairan Desa Bete-bete, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (21/6/2020) sekitar pukul 17.00 WITA, kini dalam penyelidikan.

Menurut informasi di lapangan, kapal yang digandeng TK Marina 14 menabrak karang setelah hilang keseimbangan akibat cuaca buruk yang melanda wilayah itu.

Saat kejadian sebanyak 10 orang pekerja TK Marina 14 yang memuat ore nikel 10,613.793 MT, dinyatakan selamat.

Komandan Pos Polair Kabupaten Morowali, Bripka Yova mengaku telah menerima informasi itu dari beberapa sumber dan telah melakukan pengecekan dan dokumentasi di lokasi.

“Saya baru dapat info, ada pihak lain yang lebih tahu kejadiannya, kemarin hanya cek dan dokumentasi, kemudian koordinasi dengan Syahbandar,” ungkap Yova melalui pesan singkat WhatsApp, Minggu malam (28/06/20).

Tongkang pengangkut ore nikel yang tenggelam di perairan Desa Bete-bete, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali | Foto : Ist 

Sementara Juru Bicara Syahbandar Morowali Muharam mengatakan, pihaknya telah menindak lanjuti kecelakaan kapal dan telah melakukan tindakan penyelamatan dan penyelidikan.

“Itu sudah selesai diperiksa sama penyidik kami, terkait pertanggung jawaban terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kapal, khususnya pencemaran laut,” kata Muharam.

Lebih jauh dirinya mengatakan, pihaknya juga telah mengantongi nama pemilik kapal yang
bertanggung jawab atas pencemaran laut yang terjadi akibat tumpahnya ore nikel dari badan tongkang.

Muharam membenarkan jika kecelakaan itu diakibatkan oleh cuaca buruk yang merusak arah kemudi kapal.

“Pencarternya PT. Harum Bumi Mandiri (HBM) dengan agen PT. Karunia Kembar Maritim (KKM). Dan pemilik Kapal PT. Marindo Jaya Sejahtera. Hasil penyelidikan disebkan faktor alam, yakni cuaca buruk, angin disertai ombak besar,” jelas Muharam.(adi/jir)

Related posts