DINA Nursadilah Toadji, Anggota Paskibraka Morowali Utara, Sulawesi Tengah tiba-tiba tenar setelah telapak kaki sebelah kanannya tertusuk paku berkarat sepanjang 7 cm. Sejumlah media siber dan ratusan akun media sosial di Sulteng mengangkat tentang kisah heroik siswi SMA Negeri 1 Petasia, Kabupaten Morowali itu.
Berbagai komentar warganetpun membanjiri setiap postingan media sosial facebook yang memuat tentang Dina Nursadilah, ada yang mengaku terharu dengan sikap heroik Dina Nursadilah yang rela menahan sakit untuk memperjuangkan kelancaran upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI ke-74 di Lapangan Kantor Bupati Morut, Sabtu (17/8/2019).
@ Nining Ali Umar: Salut padamu dina nursadilah..demi merah putih kamu rela menahan sakit…sukses buatmu nak.@ NurAni Ning: Semangat para pemuda bangsa,,, perjuangan untuk mengibarkan sang merah putih,, hingga tetesan darah mengalir,,engkau adalah bukti nyata pejuang muda,,@Adhy M Sai:Aq anak bangsa Aq purna 2005 Turut prihatin adek junior. Lokasi pengibaranpunk sangat memperihatinkan Buktikan jika anda pantas jadi pemimpin di negeri ini.
Namun adapula netizen yang menyesali tindakan panitia upacara bendera tingkat Kabupaten Morowali Utara yang tidak mensterilkan lokasi dari benda berbahaya sebelum pelaksanaan upacara dimulakan.
@ Wahyu Efendi: kasihan… semoga cepat tertangani..harusnya lapangan steril dari sisa2 bahan bangunan.@ Ruslin Paligau: apa tdk di sterilkn lapanganx..? hmmmm… gimn klu ranjau yg ada dilapngan upacara…?@ Eka Yani Tandawuya seharusnya wilayah itu disterilkan sebelum digunakan, menjadi perhatian bagi yang lain saat kegiatan seperti ini ingat, safety first.. salut untuk Dina Nursadilah,
Kabar tentang tegarnya Dina Nursadilah semakin meluas setelah ratusan warganet ikut membagikan postingan yang sudah ada sebelumnya. Ribuan like (suka) diperoleh postingan tentang Dina Nursadilah.
Sebelumnya, Gadis Berhijab pembawa baki bendera itu terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Kolonodale setelah paku 7 cm menancap di telapak kakinya saat melaksanakan tugas pengibaran bendera HUT RI ke-74, di lapangan Kantor Bupati Morowali Utara.
Dina Nursadilah menuturkan, kejadian itu berlangsung saat ia dan pasukan pengibar lainnya hendak balik ke barisan awal setelah mengibarkan bendera.
Tiba-tiba dirinya merasakan sakit dibagian telapak kakinya. Namun demi kelancaran pelaksanaan upacara bendera, Dina mengaku sempat menahan rasa sakit tersebut dan meneruskan langkahnya menuju lokasi barisan.
“Awalnya saya berfikir jika yang menempel dikaki saya kerikil,” tutur Dina kepada wartawan, Sabtu sore.
Melihat kondisi Dina, akhirnya beberapa rekannya berinisiatif membuka sepatu Dina, dan mendapati darah yang keluar dari tusukan paku berkarat sepanjang 7 cm.
Karena khawatir dengan kondisi Dina, akhirnya petugas medis yang mengawal jalannya upacara langsung membawa Dina menuju Rumah Sakit Kolonodale.
“Setelah telapak kaki sebelah kanan saya diperiksa oleh petugas medis, dan lukanya dianggap serius, saya langsung dievakuasi menuju rumah sakit,” tuturnya.
Namun demikian, gadis manis yang sebelumnya terpilih sebagai pembawa baki bendera di upacara detik-detik proklamasi HUT RI ke-74 itu, mengungkapkan rasa bangganya karena telah menyelesaikan tugas besarnya mengibarkan sang merah putih di hari kemerdekaan. Dina mengaku kondisinya semakin membaik setelah mendapat perawatan medis.(adi/jir)