WILAYAH tambang masih menjadi surga dalam menjalankan praktik penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) secara ilegal, salah satunya di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Laporan: Tim Liputan Brita.id
Gerbang perbatasan Morowali Utara (Morut) dan Morowali di Desa Solonsa, Kecamatan Witaponda ramai dilalui kendaraan. Selain petugas dinas perhubungan darat, tampak anggota Pol PP, TNI dan Polri juga ikut berjaga.
Namun demikian, tim gabungan nampaknya tidak dapat mencegah laju distribusi BBM ilegal ke wilayah Morowali. Sejumlah pick up mengangkut jerigen yang diketahui bermuatan solar melenggang bebas melalui pos jaga. Seluruh jerigen ditutup dengan terpal.
Menurut salah seorang sumber, pemandangan itu telah berlangsung selama bertahun-tahun dan sudah lumrah di mata masyarakat sekitar.
Sebagian dari pelaku menjalankan aktivitas dengan hati-hati, mereka melintas di waktu sepi, tepatnya dini hari, namun ada pula yang terang-terangan melakukan pemuatan saat tim gabungan tengah memedati pos jaga perbatasan.
“Dalam sehari itu banyak sekali pemuatan BBM masuk ke Morowali dengan pick up,” kata sumber di lokasi.
Layaknya kendaraan pemuat lainnya, para pelaku juga menghentikan laju kendaraan saat melintas di pos jaga, namun hanya dengan sedikit diskusi, kendaraan pelaku sudah dapat melanjutkan perjalanan.
Menurut sumber di lokasi, sulit untuk menghentikan praktik diduga kuat ilegal tersebut, sebab pelaku pemuatan kerap menyebutkan nama pemilik, yang merupakan orang-orang berpengaruh di wilayah Morowali dan Sulteng.
“Jangan sepenuhnya menyalahkan kami. Terus terang kalau cuma tahan kendaraan open (pick up) pemuat BBM jenis solar sudah sering, cuma mau diapa, yang punya bukan orang sembarangan. Yang jelas kami mau tegas, tapi sulit juga,” kata salah seorang petugas jaga pos yang tidak ingin identitasnya dibeberkan, Rabu (26/10/2022).
BBM yang kebanyak jenis solar tersebut diketaui berasal dari beberapa wilayah di Sulawesi Selatan yang berbatasan langsung dengan Sulawesi Tengah.
Tidak dapat dipungkiri, sejak perusahaan tambang nikel berdiri di Kabupaten Morowali, kebutuhan BBM khususnya jenis solar sangat tinggi, sehingga menjadi daya tarik bagi para pelaku penjualan BBM ilegal untuk melancarkan bisnisnya.
Bahkan pantauan Brita.id, sejak 2010 silam, antrean jerigen setiap hari terlihat di sejumlah SPBU wilayah Morowali.(**)