MOROWALI,Brita.id– Empat pemuda, Rizal (32) dan Rizky (28), Arwan (32), dan Astuan Jiwa (28), diamankan oleh satuan pengamanan kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) lantaran terlibat dugaan pencurian bahan baku pemurnian besi nirkarat di kawasan PT IMIP.
Selain mengamankan empat orang itu, satuan pengamanan Kawasan Industri PT IMIP yang tergabung dalam Morowali Security Service (MSS) juga mengamankan dua karyawan yang berprofesi sebagai jubir, masing-masing Hengky Wijaya (56) dan Riono (37). Keduanya merupakan karyawan perusahaan kontraktor dari PT CNCEC.
Dari laporan yang diterima, Dua diantaranya, Rizal (32) dan Rizky (28), terduga pelaku pencurian dari lokasi dan waktu yang berbeda, namun barang bukti yang diambil sama, yakni bahan baku pemurnian besi nirkarat.
Keduanya, kedapatan sedang menarik-narik potongan besi yang berada di jetty 2 PT IMIP yang terletak di Desa Labota, Kamis (14/4).
Dua orang karyawan yang melihat aksi Rizal dan Rezky itu, langsung melaporkan kepada patroli pengamanan kawasan yang berada di kanal 1 jetty Labota.
Tanpa menunggu lama, patroli pengamanan bersama dengan Satgas Obvitnas, langsung mengunjungi TKP yang dimaksud dan meringkus Rizal (32) dan Rizky (28).
Dari tangan keduanya, diamankan potongan dan lempengan besi, berat sekitar 300 kilogram. Selain itu, satu unit kendaraan pick up yang digunakan untuk mengangkut potongan dan lempengan besi dengan nomor polisi DD 8715 KR.
Sementara, Arwan (32), dan Astuan Jiwa (28), adalah terduga pelaku pencurian besi bekas (salah satu bahan baku pemurnian besi nirkarat).
Arwan dan Astuan Jiwa dibantu oleh dua jubir masing-masing Hengky Wijaya (56) dan Riono (37). Keduanya merupakan karyawan kontraktor dari PT CNCEC.
“Dari pengakuan para terduga pelaku, pada Rabu (6/4), Arwan dan Astuan Jiwa menggunakan 2 unit mobil dump truck jenis Toyota Dyna HT 130 nomor polisi DB 8211 AP dan Nopol DP 8473 CJ masuk dalam area PT Kinrui. Mereka diantar oleh Erik menggunakan mobil Fortuner Hitam melalui jalur pintu masuk pos poltek atas perintah Ilham (Pembeli besi tua) melalui akses Pos Poltek,” jelas Syamsuddin Kapusmin MSS (security Kawasan IMIP).
Kamis, (7/4) Arwan dan Astuan jiwa bersama 7 orang buruh (masyarakat luar) masuk di area untuk menaikkan besi tua ke mobil. Mereka diberikan upah muat sebesar Rp 150.000,-/ton.
Sabtu, (9/4) Erik (penghubung) mengantar masuk sopir dump truck ke area PT Kinrui dengan menggunakan mobil Fortuner hitam melalui pintu pos Poltek.
Setelah sampai, Erik mengarahkan kepada sopir agar terpal penutup besi tersebut di buka saja.
“Karena curiga, dua anggota kami yang berjaga kemudian memeriksa kendaraan yang dimaksud. Hasilnya, ditemukan tumpukan besi bekas yang dari pengakuan terduga tersangka besi-besi itu kemudian akan dijual ke Kota Palu,” jelas Syamsuddin.
Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini Dua kasus pencurian itu, tengah ditangani oleh pihak Kepolisian Sektor Bahodopi. Informasinya, Polsek Bahodopi juga telah merampungkan berkas laporan untuk selanjutnya diteruskan ke Polres Morowali. (**/jir)