PALU, Brita.id – Program Berani Sehat yang digagas Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., dan Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, M.Kes., terbukti membawa perubahan besar di sektor pelayanan kesehatan masyarakat. Sejak diberlakukan tujuh bulan lalu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu mencatat lonjakan kunjungan pasien hingga tiga kali lipat.
Sebelum adanya program Berani Sehat, RSUD Undata hanya melayani sekitar 200–300 pasien per hari. Kini, angka tersebut melonjak menjadi 700–800 pasien setiap hari, menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan daerah.
“Lonjakan ini bukan sekadar angka. Ini bukti nyata bahwa masyarakat kini tidak lagi takut berobat karena biaya sudah ditanggung pemerintah. Cukup dengan menunjukkan KTP, mereka bisa mendapatkan layanan kesehatan,” ujar Gubernur Anwar Hafid, Selasa (7/10/2025).
Menurut Anwar, dalam kurun tujuh bulan, lebih dari 102.000 warga Sulawesi Tengah telah berobat menggunakan program Berani Sehat. Total biaya pelayanan yang ditanggung Pemerintah Provinsi mencapai hampir Rp50 miliar.
“Kalau sekarang rumah sakit penuh, itu artinya rakyat kita sudah tidak takut berobat. Dulu mereka memilih menahan sakit karena tidak mampu membayar, kini mereka punya harapan untuk sembuh,” tegasnya.
Pemprov Sulteng Siapkan RSUD Undata Bertaraf Internasional
Melihat antusiasme masyarakat yang tinggi, Pemprov Sulteng berkomitmen untuk terus memperkuat sektor kesehatan. Salah satu langkah strategisnya yakni meningkatkan kapasitas dan fasilitas RSUD Undata menjadi rumah sakit bertaraf internasional.
“Kita ingin RSUD Undata menjadi rumah sakit kebanggaan Sulawesi Tengah, dengan fasilitas modern dan layanan berstandar internasional. Rakyat harus bisa mendapat pelayanan terbaik di tanahnya sendiri,” kata Anwar Hafid.
Dedikasi Tenaga Medis dan Inovasi Pelayanan
Direktur RSUD Undata Palu, drg. Herry Mulyadi, M.Kes., menyampaikan apresiasi kepada seluruh tenaga medis yang tetap bekerja maksimal meski menghadapi lonjakan pasien.
“Kami berhadapan langsung dengan manusia yang sakit, tentu kami juga manusia yang bisa lelah. Tapi semangat kami tidak padam. Kritik boleh, tapi sampaikanlah dengan empati,” ujarnya.
Herry menegaskan, RSUD Undata tidak pernah menolak pasien meskipun ruang rawat sering penuh. Ia juga mengapresiasi dukungan pemerintah melalui aplikasi Sehati, yang membuat proses pelayanan semakin cepat dan transparan.
“Program Berani Sehat luar biasa. Kami melihat banyak warga yang dulu tidak mampu berobat kini kembali sehat dan produktif. Dukungan Bapak Gubernur dan Ibu Wakil Gubernur menjadi sumber semangat bagi kami,” pungkasnya.
Program Berani Sehat kini menjadi simbol nyata keberpihakan pemerintah terhadap rakyat kecil, sekaligus tonggak baru dalam sejarah pelayanan kesehatan di Sulawesi Tengah.(res/jir)








