MOROWALI,Brita.id– Dua direktur perusahaan kontraktor di Morowali terancam menjadi tersangka dalam kasus perusakan aset dan fasilitas PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Polres Morowali telah mengantongi sejumlah nama yang diduga terlibat dalam aksi unjuk rasa anarkis yang terjadi pada 2 Maret 2025.
Kapolres Morowali AKBP Suprianto mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa 18 saksi, termasuk dua direktur perusahaan kontraktor yang beroperasi di kawasan IMIP.
“Sejumlah nama telah kami identifikasi sebagai calon tersangka. Beberapa di antaranya masih dalam pengejaran karena tidak menghadiri panggilan pemeriksaan hingga tiga kali,” ujar Suprianto, Kamis (27/3).
Penyidikan terus dikembangkan, dan status beberapa saksi bisa dinaikkan menjadi tersangka.
Aksi unjuk rasa anarkis pada 2 Maret terjadi di gerbang Politeknik Desa Labota dan area parkir bandara lama.
Insiden dipicu aturan baru PT IMIP terkait penggunaan bus bagi perusahaan kontraktor dan Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS).
Demonstrasi berujung pada perusakan tiga unit mobil patroli tim Safety IMIP yang terbakar.
Polisi berjanji akan menindak tegas pihak-pihak yang terbukti bertanggung jawab atas perusakan aset tersebut.(arj/jir)
