Beniyanto Tamoreka Bantah Lakukan Intimidasi di PSU Banggai, Ini Penjelasannya

  • Whatsapp

BANGGAI,Brita.id— Anggota DPR RI Fraksi Golkar Dapil Sulawesi Tengah, Ir. H. Beniyanto Tamoreka, membantah tuduhan keterlibatannya dalam aksi intimidasi dan persekusi yang dikabarkan terjadi menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Banggai pada 5 April 2025.

Dalam klarifikasinya, Beniyanto menegaskan bahwa kehadirannya di Desa Sentral Timur, Kecamatan Toili, semata-mata bertujuan untuk menenangkan situasi dan melerai massa yang berkumpul di salah satu rumah warga.

“Sekitar pukul 03.00 WITA, saya mendapat telepon dari warga yang melaporkan adanya kerumunan di desa tersebut. Mereka mencurigai adanya praktik politik uang karena di rumah itu ditemukan seorang anggota DPRD Banggai, Lutfi Samaduri, bersama beberapa orang yang bukan berasal dari desa itu,” ujar Beniyanto.

Menurutnya, keberadaan Lutfi Samaduri yang bukan berasal dari daerah pemilihan tersebut menimbulkan kecurigaan warga, sehingga situasi mulai memanas. Demi mencegah eskalasi, Beniyanto mengaku langsung menuju lokasi untuk menenangkan massa.

“Dalam video yang beredar, memang terlihat situasi memanas dan terjadi saling tarik dokumen yang diduga sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kecamatan. Saya datang justru untuk mencegah kericuhan. Tidak ada tindak kekerasan atau provokasi yang saya lakukan,” tegasnya.

Tak lama setelah Beniyanto tiba, aparat dari Bawaslu Kabupaten Banggai dan Polres Banggai datang ke lokasi. Ia pun mengaku langsung meminta massa untuk membubarkan diri.

Beniyanto juga menyayangkan beredarnya potongan video di media sosial yang menurutnya telah dipelintir oleh pihak-pihak tertentu untuk membentuk opini negatif.

“Saya tegaskan, saya tidak melakukan intimidasi. Justru saya hadir untuk menenangkan warga agar tidak terjadi kekerasan,” pungkasnya.(rif/jir)

Related posts